Presiden Nicolas Maduro |
Namun presiden sosialis itu menolaknya. Ia memberlakukan keadaan darurat pekan ini dan memerintahkan perang untuk menunjukkan bahwa militer dapat mengatasi ancaman dari dalam dan luar negeri. Ia mengatakan, ancaman tersebut sedang digerakkan dengan bantuan Amerika Serikat.
Dilansir dari Channel News Asia, Ahad (22/5), Maduro mengucapkan selamat 'latihan sukses besar' kepada angkatan bersenjata setelah mereka selesai melakukan latihan. Militer Venezuela menyebar jet buatan Rusia dan peluncur rudal dan regu anti huru-hara menunjukkan taktik mereka di televisi negara.
"Venezuel adalah negara siap untuk memenangkan perang terbesar yang bisa terjadi," ujar Maduro dalam pidatonya di televisi.
Oposisi, yang memiliki mayoritas di Majelis Nasional, pekan ini menolak negara darurat Maduro. Hal ini menyebabkan protes pada Rabu, menuntut referendum terhadap Maduro. Berdasarkan jajak pendapat, sebanyak 70 persen dari rakyat Venezuela menginginkan perubahan pemerintahan.
Tapi Mahkamah Agung, dengan hakim setiap kepada Maduro menolak legislatif dan mengatakan bahwa keputusan darurat adalah 'konstitusional'. Secara terpisah, pejabat pemilihan umum menyeret kaki mereka dalam memvalidasi permohonan.
Amerika Serikat telah berhati-hati untuk tidak menuduh Maduro. Departemen Luar Negeri melemparkan dukungan di belakang upaya mediasi Amerika Selatan yang disponsori mulai minggu ini dan dipimpin mantan Perdana Menteri Spanyol Jose Luis Rodriguez Zapatero.
"Kami mendukung dialog ini sebagai cara menjamin menghormati kehendak rakyat Venezuela, aturan hukum, pemisahan kekuasaan dan proses demokrasi," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri Mark Toner dalam sebuah pernyataan.
Chile, Argentina dan urugay juga bersama-sama menyerukan dialog positif yang efektif. Tapi Zapatero telah memperingatkan bahwa peluncuran pembicaraan serius antara pemerintah Venezuela dan oposisi akan sulit tanpa jaminan keberhasilan.
Maduro mengatakan, ia berharap hasil pembicaraan apapun akan menyakinkan oposisi untuk menjatuhkan pola pikir kudeta-nya. Koalisi oposisi pada gilirannya, mengatakan prioritas dialog harus memastikan bahwa suara kudeta diadakan.
Sumber : http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/16/05/22/o7k50c365-latihan-militer-venezuela-jadi-kekhawatiran-internasional