Pesawat Tempur Super Tucano |
Jatuhnya dua butir amunisi kaliber 12,7 milimeter itu baru dilaporkan pada Jumat, 20 Mei 2016. Berdasarkan informasi yang diperoleh jatuhnya amunisi terjadi pada Kamis, 19 Mei 2016, dan dilaporkan sehari kemudian oleh warga desa setempat.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Rumah warga yang kejatuhan pun tidak rusak. "Hanya atap genteng yang berlubang," kata Kepala Kepolisian Sektor Kunir Ajun Komisaris Edy Santoso saat dihubungi Tempo, Sabtu siang, 21 Mei 2016.
Edy membenarkan bahwa sedang ada latihan tempur pada 6-19 Mei 2016 dengan melewati wilayah udara di Lapangan Tembak Udara Pandanwangi. "Ada pemberitahuan soal latihan pada pukul 13.00 WIB. Waktu pesawat berputar-putar, ada dua amunisi jatuh, tapi tidak meledak," ucap Edy.
Edy menduga amunisi itu terlepas dari pengaitnya. Jatuhnya amunisi, ujar dia, mengenai atap sebuah rumah warga dan musala. Adapun pesawat tempur yang tengah berlatih itu, tutur Edy, berasal dari Lapangan Udara Abdurrahman Saleh, Malang.
Oleh warga, kejadian itu tidak dilaporkan langsung saat itu juga. Baru keesokan harinya, ada temuan dua amunisi masing-masing di rumah warga dan musala. Petugas dari Lapangan Tembak Udara Pandanwangi datang memberi ganti atap genting yang tertimpa amunisi. "Tidak ada masalah," kata Edy.
Lapangan Tembak Udara Pandanwangi, Kecamatan Kunir, memang menjadi salah satu lokasi yang biasa untuk uji coba peluru atau lapangan tembak pesawat tempur TNI Angkatan Udara.
Sumber : https://nasional.tempo.co/read/news/2016/05/22/058773015/lepas-dari-pengait-amunisi-pesawat-tempur-timpa-rumah-warga