penerbang tempur TNI AU |
Setelah menyelesaikan pendidikan setingkat Lemhannas di U.S Air War College, Maxwell AFB, Montgomery, Alabama dengan hasil memuaskan, Kolonel Pnb Agung “Sharky” Sasongkojati kembali ke Indonesia dan berdinas di Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Dispenau). Prosesi wisuda dipimpin oleh Komandan U.S Air Force Materiel Command, Jenderal Ellen M. Pawlikowski, di Auditorium Polifka Squadron Officer College dihadiri keluarga, undangan, pejabat, serta para diplomat dari negara-negara asal para perwira siswa mancanegara, Kamis 19 Mei lalu.
Sebanyak 243 perwira siswa dari Angkatan Udara, Angkatan Darat, Angkatan Laut, Korps Marinir, Coast Guard, pegawai sipil Amerika Serikat dan peserta dari 43 negara sahabat termasuk “Sharky” dari Indonesia meninggalkan Air War College setelah menjalani pendidikan selama setahun penuh. Sebagai lulusan AWC program Master, Kolonel Agung berhak menyandang gelar Master of Strategic Studies dengan spesialisasi Strategi Keamanan Nasional. Gelar ini merupakan gelar master keduanya setelah sebelumnya meraih gelar Master of Military Operational Art & Science saat mengikuti pendidikan U.S Air Command & Staff College, Maxwell AFB tahun 2005.
Kolonel Pnb Agung “Sharky” Sasongkojati adalah penerbang tempur lulusan Sekolah Perwira Penerbang TNI AU Angkatan ke-35 dalam program Ikatan Dinas Pendek (IDP) III/1986. Saat diwisuda menjadi penerbang TNI AU ia berhasil meraih trofi lulusan terbaik jurusan tempur pada usia 20 tahun.
Karirnya sebagai penerbang tempur TNI AU dimulai di pesawat F-5E Tiger II Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi, Madiun. Tahun 1992 ia mulai menerbangkan pesawat F-16 Fighting Falcon di Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi. Selama berkarier sebagai penerbang tempur, “Sharky” meraih total 3.500 jam terbang. Sementara pendidikan yang telah dijalani antara lain Sekolah Instruktur Penerbang di RAAF Central Flying School, East Sale Victoria, Australia, Fighter Weapons School TNI AU-RSAF di Pekanbaru, dan sekolah U.S Air Command & Staff College. Sementara jabatan yang pernah diemban antara lain Komandan Lanud Sam Ratulangi Manado, Asisten Operasi Kosekhanudnas III Medan, dan Kasubdis Penerangan Umum Dispenau.
U.S Air War College merupakan bagian dari Air University yang merupakan sekolah profesional tertinggi Angkatan Udara AS dan menjadi pusat pengembangan kekuatan dirgantara (air power) dunia. Sekolah ini memberikan para perwira siswa berpangkat Letnan Kolonel dan Kolonel kesempatan untuk lebih mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan cara berfikir serta kemampuan pengambilan keputusan yang diperlukan dalam menjalani tugas di organisasi masing-masing hingga level penentuan strategi keamanan nasional. Lulusan AWC juga diharapkan mampu berkomunikasi dan menjalin kerja sama dengan pemimpin sipil dan militer di negaranya serta negara lain dalam membela kepentingan nasionalnya.
Keberhasilan Sharky ini merupakan bukti dari tradisi panjang kesuksesan TNI AU dalam mengirimkan perwira- perwiranya untuk mengikuti pendidikan di berbagai lembaga pendidikan pertahanan professional terbaik di dunia, termasuk di U.S Air War College, demi meningkatkan profesionalitas TNI AU pada khususnya dan TNI pada umumnya.
Selain “Sharky” tujuh penerbang TNI AU lainnya juga mengenyam pendidikan bidang lain di Amerika Serikat. Mereka adalah Mayor Pnb Hendra “Saber” Supriyadi, Mayor Pnb Wanda “Russell” Surijohansyah, Mayor Pnb Mochamad “Bradox” Yunus, Kapten Pnb Anwar “Weasel” Sovie, Kapten Pnb Ari Wicaksono, Kapten Pnb Rio Septiarso, dan Kapten Pnb Ulung Purwodanta. Kapten Pnb Anwar “Weasel” Sovie berhasil meraih predikat Distinguished Graduate (DG) karena mampu menembus kelompok 10% terbaik dari 600 siswa.
Tahun ajaran 2015/2016 Indonesia (dalam hal ini TNI AU) menjadi negara pengirim siswa terbanyak ke Air University, Maxwell AFB dibanding negara lain. Hal ini menunjukkan hubungan Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat semakin membaik. (Roni Sontani)
Sumber : http://angkasa.co.id/info/militer/lulus-memuaskan-sharky-kembali-ke-indonesia/