Tim Mabes Polri dan TNI Turun ke Poso |
Tim Mabes Polri dan Mabes TNI mulai melakukan investigasi tewasnya anggota satga Tinombala 2016 Sersan Dua (Serda) Muhammad Ilman di Poso, Sulawesi Tengah, akibat terkena tembakan pada kepala bagian belakang. Tewasnya anggota intel korem 132 Tadulako Palu ini diduga karena tertembak teman sendiri.
Dengan menumpang pesawat komersial Maskapai Lion Air, tim investigasi pada Kamis (28/7/2017) tiba di bandara udara Kasiguncu, kecamatan Poso Pesisir.
Turut dalam rombongan di antaranya Kepala Korps (Kakor) Brimob Mabes Polri Irjen Pol Murad Ismail, Dan Puspom TNI Mayjen Dodik W, dan Kasdam VII Wirabuana Brigjen TNI Supartdi.
Kedatangan tim investigasi pada pukul 09.20 Wita itu disambut langsung para perwira dari Satgas operasi Tinombala 2016 termasuk Brigjen Pol Rudi Sufahriadi selaku penanggung jawab operasi Tinombala 2016.
Rombongan kemudian bergerak menuju Posko operasi Tinombala 2016 yang ada di Sektor II Tokorondo di Kecamatan Poso Pesisir.
Di lokasi tersebut, rombongan melakukan pertemuan tertutup dengan para personel anggota TNI-Polri anggota satgas. Wartawan sendiri tidak diperkenankan memasuki dan mengambil gambar halaman Posko.
Usai meninjau kondisi pasukan di pos komando Sektor II Tokorondo rombongan kembali menuju Markas Kepolisian Resort Poso yang di jalan Pulau Sumatera dan menggelar rapat tertutup.
Sebelumnya Kapolda Sulawesi Tengah ,Brigjen Pol Rudi Sufahriadi dalam pernyataan dalam sebuah konfrensi pers di Mapolres Poso pada Rabu malam (27/7/2016) mengaku ada kesalahan prosedur dilapangan sehingga akhirnya anggota intel Korem 132 Tadulako itu tertembak dan kemudian meninggal dunia.
Menurut dia untuk memastikan kronologis insiden tertembaknya Serda Muhammad Ilman, pihaknya masih tetap menunggu hasil investigasi tim gabungan yang akan dilakukan oleh Mabes Polri dan Mabes TNI.
"Saya minta publik jangan berspekulasi dulu, mari kita percayakan tim investigasi dalam melaksanakan tugasnya,setelah selesai,nanti hasilnya itu akan kita buka dan sampaikan bagaimana kronologis kejadian,’’ ucap Rudi.
Sementara itu Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar membenarkan bahwa aeorang anggota tim Intelrem Sulawesi Tengah tak sengaja terkena tembakan yang dilepaskan anggota Brimob Polri dalam baku tembak di Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (27/7/2016).
Keduanya tergabung dalam satuan tugas operasi Tinombala yang tengah memburu kelompok Santoso.
"Ya benar, insiden salah lirik sasaran tersebut terjadi," ujarnya saat dihubungi, Rabu malam.
Sumber : http://regional.kompas.com/read/2016/07/28/15270431/investigasi.salah.tembak.tim.mabes.polri.dan.tni.turun.ke.poso
Dengan menumpang pesawat komersial Maskapai Lion Air, tim investigasi pada Kamis (28/7/2017) tiba di bandara udara Kasiguncu, kecamatan Poso Pesisir.
Turut dalam rombongan di antaranya Kepala Korps (Kakor) Brimob Mabes Polri Irjen Pol Murad Ismail, Dan Puspom TNI Mayjen Dodik W, dan Kasdam VII Wirabuana Brigjen TNI Supartdi.
Kedatangan tim investigasi pada pukul 09.20 Wita itu disambut langsung para perwira dari Satgas operasi Tinombala 2016 termasuk Brigjen Pol Rudi Sufahriadi selaku penanggung jawab operasi Tinombala 2016.
Rombongan kemudian bergerak menuju Posko operasi Tinombala 2016 yang ada di Sektor II Tokorondo di Kecamatan Poso Pesisir.
Di lokasi tersebut, rombongan melakukan pertemuan tertutup dengan para personel anggota TNI-Polri anggota satgas. Wartawan sendiri tidak diperkenankan memasuki dan mengambil gambar halaman Posko.
Usai meninjau kondisi pasukan di pos komando Sektor II Tokorondo rombongan kembali menuju Markas Kepolisian Resort Poso yang di jalan Pulau Sumatera dan menggelar rapat tertutup.
Sebelumnya Kapolda Sulawesi Tengah ,Brigjen Pol Rudi Sufahriadi dalam pernyataan dalam sebuah konfrensi pers di Mapolres Poso pada Rabu malam (27/7/2016) mengaku ada kesalahan prosedur dilapangan sehingga akhirnya anggota intel Korem 132 Tadulako itu tertembak dan kemudian meninggal dunia.
Menurut dia untuk memastikan kronologis insiden tertembaknya Serda Muhammad Ilman, pihaknya masih tetap menunggu hasil investigasi tim gabungan yang akan dilakukan oleh Mabes Polri dan Mabes TNI.
"Saya minta publik jangan berspekulasi dulu, mari kita percayakan tim investigasi dalam melaksanakan tugasnya,setelah selesai,nanti hasilnya itu akan kita buka dan sampaikan bagaimana kronologis kejadian,’’ ucap Rudi.
Sementara itu Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar membenarkan bahwa aeorang anggota tim Intelrem Sulawesi Tengah tak sengaja terkena tembakan yang dilepaskan anggota Brimob Polri dalam baku tembak di Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (27/7/2016).
Keduanya tergabung dalam satuan tugas operasi Tinombala yang tengah memburu kelompok Santoso.
"Ya benar, insiden salah lirik sasaran tersebut terjadi," ujarnya saat dihubungi, Rabu malam.
Sumber : http://regional.kompas.com/read/2016/07/28/15270431/investigasi.salah.tembak.tim.mabes.polri.dan.tni.turun.ke.poso