KSAD Jenderal TNI Mulyono |
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Mulyono, mengatakan, nama Slamet Riyadi yang disematkan pada Rumah Sakit TNI (RST) Tingkat III Slamet Riyadi Solo memiliki makna yang tinggi bagi masyarakat.
Slamet Riyadi merupakan salah satu pahlawan nasional yang berasal dari Solo.
"Sangat besar patriotismenya dan pengorbannya selama perjuangan khususnya dalam pertempuaran Ambarawa dan selama masa agresi Belanda pertama," kata Mulyono, dalam peresmian RST Tingkat III Slamet Riyadi Solo, Rabu (9/11/2016).
Menurutnya, Slamet Riyadi gugur dalam pertempuran pada 4 November 1950 dalam operasi penumpasan pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) di Malaku.
Slamet Riyadi gugur pada usia 23 tahun.
"Seyogyanya peresmian dilakukan pada 4 November bertepatan gugurnya Slamet Riyadi, dikarena ada tugas baru bisa hari ini," ungkapnya.
Mulyono mengungkapkan, peresmian RST Tingkat III Slamet Riyadi merupakan pengembangan dari rumah sakit Tingkat IV Slamet Riyadi Denkesyah Surakarta yang merupakan salah satu rumah sakit di bawah Kesdam IV/Diponegoro.
Peningkatan rumah sakit dari tingkat IV menjadi tingkat III tidak lepas dari konsep pembinaan kekuatan dan kemampuan jajaran Kodam IV/Diponegoro.
"Perubahan ini didasari dengan aspek penting sebagai pertimbangan yakni ketersediaan kekuatan dan kemampuan dukungan kesehatan di Wilayah Kodam IV/Diponegoro," ungkapnya.
"Mudah-mudahan rumah sakit ini dapat membantu program kesehatan bagi masayarakat," katanya.(*)
Sumber : http://solo.tribunnews.com/2016/11/09/cerita-ksad-jenderal-tni-mulyono-tentang-slamet-riyadi
Slamet Riyadi merupakan salah satu pahlawan nasional yang berasal dari Solo.
"Sangat besar patriotismenya dan pengorbannya selama perjuangan khususnya dalam pertempuaran Ambarawa dan selama masa agresi Belanda pertama," kata Mulyono, dalam peresmian RST Tingkat III Slamet Riyadi Solo, Rabu (9/11/2016).
Menurutnya, Slamet Riyadi gugur dalam pertempuran pada 4 November 1950 dalam operasi penumpasan pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) di Malaku.
Slamet Riyadi gugur pada usia 23 tahun.
"Seyogyanya peresmian dilakukan pada 4 November bertepatan gugurnya Slamet Riyadi, dikarena ada tugas baru bisa hari ini," ungkapnya.
Mulyono mengungkapkan, peresmian RST Tingkat III Slamet Riyadi merupakan pengembangan dari rumah sakit Tingkat IV Slamet Riyadi Denkesyah Surakarta yang merupakan salah satu rumah sakit di bawah Kesdam IV/Diponegoro.
Peningkatan rumah sakit dari tingkat IV menjadi tingkat III tidak lepas dari konsep pembinaan kekuatan dan kemampuan jajaran Kodam IV/Diponegoro.
"Perubahan ini didasari dengan aspek penting sebagai pertimbangan yakni ketersediaan kekuatan dan kemampuan dukungan kesehatan di Wilayah Kodam IV/Diponegoro," ungkapnya.
"Mudah-mudahan rumah sakit ini dapat membantu program kesehatan bagi masayarakat," katanya.(*)
Sumber : http://solo.tribunnews.com/2016/11/09/cerita-ksad-jenderal-tni-mulyono-tentang-slamet-riyadi