Artileri Roket Ukraina |
Komite Investigasi Rusia telah mengeluarkan menetapkan dua komandan militer Ukraina yang menembakan senjata mereka ke wilayah Rusia pada 2014 lalu sebagai terdakwa. Keduanya juga dituduh melakukan berupaya membunuh prajurit militer dan aparat penegak hukum Rusia, demikian dikabarkan RT, Selasa (6/12).
Menurut juru bicara Komite Investigasi Rusia Svetlana Petrenko, Kepala Komando Operasional Selatan Angkatan Bersenjata Ukraina Andrey Grishenko dan Komandan Resimen Artileri Roket 27 Ukraina Valeruy Ismailov terlibat dalam pengaturan sejumlah serangan artileri ke wilayah Rusia pada Juni – Agustus 2014.
Dalam serangan artileri tersebut, lanjut Petrenko, militer Ukraina menggunakan senjata berat, seperti sistem misil berulang dan meriam otomatis, yang menewaskan seorang lansia dan melukai sejumlah warga.
Tim investigasi telah melakukan puluhan inspeksi, sekitar 140 pengujian, dan telah berbicara dengan sekitar seratus saksi mata.
“Pada beberapa kasus, aksi militer Ukraina tersebut menggunakan taktik teroris, seperti melakukan serangan berulang pada tempat keramaian. Misalnya, saat sekelompok agen Komite Investigasi mengobservasi area serangan artileri di Wilayah Rostov Rusia, mereka menjadi sasaran tembakan mortir,” terang Petrenko.
Menurut Petrenko, serangan itu terjadi di wilayah Rusia, sekitar 1.500 meter dari perbatasan Rusia-Ukraina.
Pada Agustus lalu, Komite Investigasi membuka kasus kriminal terhadap menteri pertahanan Ukraina dan beberapa komandan militer utama dengan tuntutan penyalahgunaan senjata perang di wilayah penduduk berkonflik di Donbass. Mereka menyatakan bahwa mereka telah mendapatkan bukti yang cukup dari kejahatan terhadap masyarakat di Republik Lugansk dan Donetsk yang dilakukan berdasarkan perintah dari komandan utama militer Ukraina.
Komite Investigasi juga menyatakan bahwa Ukraina telah berulang kali melanggar perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani pada 15 Februari 2015 dengan Garda Nasional menggunakan artileri berat untuk menghancurkan infrastruktur sipil secara sengaja, serta menggunakan senjata berat di wilayah berpenduduk, membunuh dan melukai warga sipil, termasuk anak-anak.
Pada September, Komite Investigasi memasukan kasus tambahan terhadap komandan militer Ukraina terkait upaya genosida para penutur bahasa Rusia di Republik Donetsk.
Pada Agustus 2015, Komite Investigasi menunjukan laporan besar terkait kejahatan perang yang dilakukan militer Kiev dan relawan di Donbass yang diberi judul ‘White Book'. Laporan tersebut dibuat berdasarkan bukti yang dikumpulkan tim selama menyelidiki kasus penggunaan metode perang secara ilegal oleh pemerintah Ukraina. Bukti-bukti termasuk testimoni para saksi mata dan pihak yang terlibat dalam kejadian tersebut, foto-foto, dan berbagai materi lain telah ditunjukkan kepada organisasi internasional.
Sumber : http://indonesia.rbth.com/news/2016/12/07/tentara-ukraina-didakwa-meluncurkan-tembakan-ke-wilayah-rusia_654437
Menurut juru bicara Komite Investigasi Rusia Svetlana Petrenko, Kepala Komando Operasional Selatan Angkatan Bersenjata Ukraina Andrey Grishenko dan Komandan Resimen Artileri Roket 27 Ukraina Valeruy Ismailov terlibat dalam pengaturan sejumlah serangan artileri ke wilayah Rusia pada Juni – Agustus 2014.
Dalam serangan artileri tersebut, lanjut Petrenko, militer Ukraina menggunakan senjata berat, seperti sistem misil berulang dan meriam otomatis, yang menewaskan seorang lansia dan melukai sejumlah warga.
Tim investigasi telah melakukan puluhan inspeksi, sekitar 140 pengujian, dan telah berbicara dengan sekitar seratus saksi mata.
“Pada beberapa kasus, aksi militer Ukraina tersebut menggunakan taktik teroris, seperti melakukan serangan berulang pada tempat keramaian. Misalnya, saat sekelompok agen Komite Investigasi mengobservasi area serangan artileri di Wilayah Rostov Rusia, mereka menjadi sasaran tembakan mortir,” terang Petrenko.
Menurut Petrenko, serangan itu terjadi di wilayah Rusia, sekitar 1.500 meter dari perbatasan Rusia-Ukraina.
Pada Agustus lalu, Komite Investigasi membuka kasus kriminal terhadap menteri pertahanan Ukraina dan beberapa komandan militer utama dengan tuntutan penyalahgunaan senjata perang di wilayah penduduk berkonflik di Donbass. Mereka menyatakan bahwa mereka telah mendapatkan bukti yang cukup dari kejahatan terhadap masyarakat di Republik Lugansk dan Donetsk yang dilakukan berdasarkan perintah dari komandan utama militer Ukraina.
Komite Investigasi juga menyatakan bahwa Ukraina telah berulang kali melanggar perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani pada 15 Februari 2015 dengan Garda Nasional menggunakan artileri berat untuk menghancurkan infrastruktur sipil secara sengaja, serta menggunakan senjata berat di wilayah berpenduduk, membunuh dan melukai warga sipil, termasuk anak-anak.
Pada September, Komite Investigasi memasukan kasus tambahan terhadap komandan militer Ukraina terkait upaya genosida para penutur bahasa Rusia di Republik Donetsk.
Pada Agustus 2015, Komite Investigasi menunjukan laporan besar terkait kejahatan perang yang dilakukan militer Kiev dan relawan di Donbass yang diberi judul ‘White Book'. Laporan tersebut dibuat berdasarkan bukti yang dikumpulkan tim selama menyelidiki kasus penggunaan metode perang secara ilegal oleh pemerintah Ukraina. Bukti-bukti termasuk testimoni para saksi mata dan pihak yang terlibat dalam kejadian tersebut, foto-foto, dan berbagai materi lain telah ditunjukkan kepada organisasi internasional.
Sumber : http://indonesia.rbth.com/news/2016/12/07/tentara-ukraina-didakwa-meluncurkan-tembakan-ke-wilayah-rusia_654437