Heckler & Koch Hentikan Penjualan Senjata ke Negara-negara Non-NATO - Radar Militer

03 Desember 2016

Heckler & Koch Hentikan Penjualan Senjata ke Negara-negara Non-NATO

Senapan serbu HK416
Senapan serbu HK416 

Produsen senjata Jerman Heckler & Koch tidak akan lagi menandatangani kontrak untuk memasok negara di luar pengaruh NATO karena telah menjadi terlalu sulit untuk mendapatkan persetujuan pemerintah untuk penjualan semacam itu, kantor berita DPA melaporkan pada hari Senin (28/11).
Perusahaan yang merupakan salah satu pembuat senjata api paling terkenal di dunia, di masa depan hanya akan menjual ke negara-negara yang demokratis dan bebas dari korupsi dan yang menjadi anggota dari mitra NATO atau anggota NATO anggota, DPA mengutip sumber-sumber perusahaan.
Dikatakan perubahan dalam strategi ini akan membatalkan penawaran dengan negara-negara seperti Arab Saudi, Meksiko, Brazil, India atau bahkan anggota NATO Turki.
Heckler & Koch tidak menanggapi permintaan komentar atas hal tersebut.
Senapan serbu HK416 disebutkan telah digunakan untuk membunuh Osama bin Laden dan senapan G36 telah menjadi senapan standar untuk militer dan kepolisian banyak negara di seluruh dunia.
Pembatasan Jerman mengenai ekspor senjata ke Timur Tengah telah membebani bisnis Heckler & Koch, memberikan kontribusi sekitar jatuhnya 90 persen laba operasi pada tahun lalu.
Perusahaan Heckler & Koch menggugat pemerintah Jerman tahun lalu karena tidak menyetujui kesepakatan untuk memasok Arab Saudi dengan suku cadang yang dibutuhkan untuk senapan serbu G36 nya.
Kesepakatan itu telah disetujui pada tahun 2008 meskipun ada kekhawatiran tentang pelanggaran hak asasi manusia di nagara
kerajaan di kawasan Teluk tersebut, namun pemerintah Jerman mengubah pendekatannya terhadap ekspor senjata dua tahun lalu.
Menteri Perekonomian Jerman Sigmar Gabriel telah berusaha untuk mengekang penjualan tank dan senjata kecil khususnya sejak menjabat akhir tahun 2013, dengan alasan bahwa senjata seperti senapan serbu adalah senjata pilihan dalam perang sipil di seluruh dunia.
Menjual senjata sangat sensitif di Jerman karena sejarah Perang Dunia II di negara itu. Jerman merupakan eksportir senjata utama
kelima terbesar di dunia, menurut lembaga riset SIPRI, dan industri pertahanan telah mempekerjakan sekitar 80.000 orang.
Heckler & Koch, yang terdaftar sebagian sahamnya pada Euronext melalui private placement tahun lalu, juga mengalami tekanan tahun lalu ketika beberapa mantan karyawannya didakwa dengan pelanggaran undang-undang tentang perdagangan dan senjata perang dengan menjual senjata ditujukan untuk negara Meksiko.
Sumber : http://reuters.com/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb