Kapal Induk Amerika |
Sudah sejak lama Amerika Serikat mengandalkan kapal-kapal induk untuk memproyeksikan kekuatannya kemanapun mereka mau, menunjukkan taji-taji dan kedigdayaan militer AS di berbagai trouble spot di seluruh dunia.
Kehadiran carrier strike group yang terdiri dari armada kapal induk nuklir beserta destroyer, kapal selam, dan kapal pendukungnya sudah jelas bikin jeri siapapun yang berseberangan dengan kebijakan Paman Sam.
Namun apa jadinya jika 10 kapal induk AS seluruhnya menghilang dari samudera?
Saat ini, hal yang tak terbayangkan itulah yang terjadi.
Seperti diketahui, AL AS total memiliki 10 kapal induk dan 9 kapal pendarat amfibi (LHD). Kesepuluh kapal induk itu adalah Nimitz (CVN 68), Dwight D. Eisenhower (CVN 69), Carl Vinson (CVN 70), Theodore Roosevelt (CVN 71), Abraham Lincoln (CVN 72), George Washington (CVN 73), John C. Stennis (CVN 74), Harry S. Truman (CVN 75), Ronald Reagan (CVN 76), dan George H.W. Bush (CVN 77).
Sesuai laporan situs GoNavy.jp yang rutin mengikuti pergerakan dan lokasi seluruh kapal induk nuklir tersebut, AL AS memerintahkan agar seluruh kapal induk tersebut pulang kandang ke pangkalannya masing-masing.
USS Dwight D. Eisenhower beserta 6.000 awaknya lego jangkar di Norfolk, Virginia setelah bertugas selama 7 bulan di Laut Tengah untuk mendukung operasi melawan ISIS di Suriah dan Irak.
USS Carl Vinson masih berada di San Diego, bersama USS Theodore Roosevelt yang menunggu jadwal perbaikan.
Sementara USS Ronald Reagan yang ditugaskan di Laut China Selatan ditarik ke pangkalannya di Yokosuka, Jepang, dan menunggu perintah penugasan.
Beberapa kapal induk juga masuk dalam jadwal perawatan besar seperti USS George Washington yang harus rawat inap 40 bulan karena perbaikan ekstensif termasuk RCOH (Refueling Complex Overhaul).
USS Nimitz masih berada di Puget Sound Naval Shipyard setelah memasuki masa akhir perawatan berkala, dan masih menunggu inspeksi INSURV pada Februari 2017.
USS Abraham Lincoln pun juga masih menjalani masa overhaul yang sudah berlangsung selama 4 tahun, juga menjalani RCOH.
USS John C. Stennis masih berada di Bremerton Shipyard, Washington, masuk masa perawatan sekembalinya dari upacara 75 tahun serangan Pearl Harbor.
USS Harry Truman berada di Norfolk Naval Shipyard sejak Agustus 2016 untuk menjalani PIA (Planned Incremental Availability). USS George H.W.
Bush yang seharusnya menggantikan peranan Eisenhower masih berada di galangan dan sedang uji intensif termasuk lepas landas dan pendaratan pesawat tempur, terkendala pemotongan anggaran dan sudah telat lebih dari enam bulan.
Idealnya, AL AS menugaskan minimal satu carrier strike group di trouble spot, bahkan seringkali dua CSG sekaligus seperti pada 2011-2013 dimana AL AS menugaskan dua CSG atas permintaan Panglima Centcom saat itu, Jenderal James Mattis.
Pada pertengahan 2016 AL AS juga mengirimkan USS John C. Stennis dan USS Ronald Reagan ke Laut China Selatan yang memancing kemarahan Tiongkok.
Hilangnya kapal induk nuklir AS jelas menghambat operasi tempur melawan ISIS di Suriah dan Irak, mengingat eskalasi konflik yang meningkat dan juga intensitas operasi tempur pasukan khusus AS yang embedded bersama YPG-Kurdi sangat bergantung dari akurasi serangan bom-bom pintar jet tempur AL AS yang lepas landas dari kapal induk.
Walaupun Pentagon menyatakan bahwa AS bisa mengisi kekosongan tersebut, tetapi pada level operasional, hilangnya kapal induk nuklir AS yang perkasa tersebut akan sangat terasa.
Sumber : http://www.tribunnews.com/internasional/2017/01/04/10-kapal-induk-amerika-menghilang-dari-samudera-ada-apa?page=2