Kapal selam nuklir tidak dikembangkan secara eksklusif untuk digunakan dalam Perang Dingin. Kapal selam nuklir muncul sebagai akibat dari kemajuan teknologi meskipun penggunaannya kemudian tidak bisa terlepas dari Perang Dingin.
4. Borei Class, Rusia
Pada saat Proyek Manhattan (sebelum Perang Dingin benar-benar dimulai), ada beberapa pembicaraan tentang kemungkinan menggunakan tenaga nuklir untuk mendorong kapal selam. Ide mempersenjatai kapal selam dengan rudal nuklir tidak datang sampai tahun 1960 ketika kapal selam George Washington diluncurkan.
Ketika energi nuklir dipahami sebagai sumber listrik untuk kapal selam, itu sudah ada. Tapi ketika angkatan laut mendapatkan kemampuan untuk meluncurkan hulu ledak nuklir dari kapal selam bertenaga nuklir, dunia telah menyentuh pada sebuah sistem kekuatan senjata yang paling kuat. Paling kuat dalam kekuatan maupun mobilitas.
Selama Perang Dingin, Angkatan Laut AS mengembangkan dua jenis kapal selam bertenaga nuklir. Yang pertama adalah kapal selam yang bisa meluncurkan rudal nuklir ke negara-negara lain, yang disebut Fleet Ballistic Missile Submarine juga dikenal sebagai SSBN atau “boomer.” Yang lainnya adalah Attack Submarine, dimaknai sebagai SSN, atau “serangan cepat.” SSBN berukuran lebih besar dibandingkan SN hingga 560 kaki (170 m) panjangnya, sedangkan SSN dibangun dengan spesialisasi pada kecepatan dan ketenangan dengan panjang sekitar 360 kaki (109 m) panjangnya.
Kapal selam nuklir memiliki tiga peran utama selama Perang Dingin: Mereka melakukan patroli pencegahan strategis, memburu kapal selam lain dan melakukan operasi khusus.
- Patroli pencegahan strategis SSBN, atau “boomer,” memainkan peran penting dalam postur nuklir strategis Amerika Serikat. Kehadiran rudal nuklir di lokasi terus berubah dan kedalaman membuat kapal selam ini praktis dapat diatasi sebagai pencegah nuklir.
- Memburu kapal selam kapal selam Angkatan Laut dilengkapi alat untuk melacak, dan berburu jika perlu menghancurkan kapal selam musuh. Untuk melakukan hal ini SSN dilengkapi dengan anti-sub ranjau dan torpedo. Kapal selam ini ini masih menjadi mayoritas kapal selam nujklir Amerika hingga saat ini.
- Sementara untuk operasi khusus, kapal selam yang memiliki rentang jarak jauh dan kecepatan tinggi menjadikan kapal selam ini sebagai pilihan utama untuk mengangkut tim operasi khusus, seperti tim SEAL Angkatan Laut masuk dan keluar dari wilayah musuh. Kapal Selam ini juga ideal untuk diam-diam memata-matai tes rudal asing, manuver armada, latihan perang angkatan laut dan aktivitas pesisir.
Berikut ini beberapa kapal selam nuklir SSBN dari berbagai negara yang ada saat ini :
1. Ohio Class, AS
Kapal selam nuklir balistik (SSBN) Amerika Serikat kelas Ohio sebagai yang terbaik di dunia. Penilaian ini berdasarkan kemampuan menyerang, kesenyapan (sulit dideteksi), dan fitur lainnya. Kapal selam sepanjang 170 meter ini mampu menyelam hingga kedalaman 500 meter dan melaju dengan kecepatan 25 knot (46 km/jam). Beberapa kelas Ohio dapat membawa hingga 24 rudal nuklir balistik Trident I C4 atau Trident II D5 yang dapat menjangkau sasaran sejauh 8.000 km hingga 11.300 km.
Ohio Class, AS |
2. Vanguard Class, Inggris
Kapal selam Inggris kelas Vanguard dinobatkan sebagai kapal selam nuklir balistik nomor dua terbaik di dunia. Kelas Vanguard memiliki panjang 149,9 m, mampu melaju hingga 25 knots (46 km/jam) di dalam air. Kapal selam yang mulai beroperasi, pada 1993, ini mampu membawa 16 rudal balistik Trident II D5, sama dengan rudal yang dibawa kelas Ohio. Setiap rudal membawa 12 kepala nuklir. Inggris memilik empat kapal selam kelas Vanguard.
Vanguard Class, Inggris |
3. Le Triomphant Class, Prancis
Kelas Le Triomphant adalah kapal selam balistik Prancis yang panjangnya 138 m, mampu menyelam hingga kedalaman 500 m, dan melaju hingga kecepatan 25 knots (46 km/jam) di dalam air. Kapal selam ini dipersenjatai dengan 16 rudal balistik M51, yang dapat membawa 12 kepala nuklir independen dan menjangkau sasaran sejauh 8.000 km. SLBM M51 yang mampu melesat dengan kecepat 25 mach.
Le Triomphant Class, Prancis |
4. Borei Class, Rusia
Kapal selam balistik Rusia kelas Borei memiliki panjang 160 meter, melaju di dalam air hingga kecepatan 30 knots (56 km/jam), dan mampu menyelam hingga 450 meter. SSBN kelas Borei membawa 16 rudal nuklir Bulava yang dapat mencapai target sejauh 8.000 km. Rudal Bulava memiliki 10 kepala nuklir indpenden yang masing-masing berkekuatan 100-150 kiloton.
Borei Class, Rusia |
5. Delta IV Class, Rusia
Kelas Delta IV adalah kapal selam balistik Rusia yang mulai aktif, pada 1985. Delta IV adalah pengembangan dari kapal selam balistik Delta III. Kapal selam sepanjang 166 m ini mampu melaju hingga kecepatan 24 knots (44 km/jam) di dalam air dan menyelam sedalam 400 m. Delta IV membawa 16 rudal balistik R-29RM (SS-N-18 Skif) yang mampu menjangkau target sejauh 8.300 km.
Delta IV Class, Rusia |
6. Delta III Class, Rusia
Kapal selam balistik (SSBN) kelas Delta III mulai aktif, pada 1976, sebelum Uni Soviet pecah. Kapal selam sepanjang 155 m ini mampu menyelam hingga kedalaman 390 m, dan melaju hingga kecepatan 24 knots (44 km/jam) di dalam air. Delta III membawa 16 rudal balistik R-29RKU2 yang mampu mencapai target sejauh 9.000 km. Herru Sustiana
Delta III Class, Rusia |
Sumber : TSM