BTR-4 |
Korps Marinir sedang mempersiapkan permintaan surat resmi untuk membatalkan akuisisi lebih lanjut APC BTR-4, sumber-sumber mengkonfirmasi kepada Jane's.
Surat itu akan diserahkan kepada Kementerian Pertahanan, sesuai dengan prosedur pada DPR RI untuk melakukan redistribusi alokasi anggaran pertahanan, sehingga dana yang awalnya dialokasikan untuk akusisi BTR-4 lanjutan dapat digunakan untuk pengadaan APC jenis lainnya. Platform lain yang sedang dipertimbangkan antara lain kendaraan amfibi dari Rusia, Turki dan Korea Selatan.
Komisi I DPR RI sebelumnya telah menyetujui anggaran sejumlah US$95 juta dalam anggaran pertahanan negara tahun 2017 untuk menggantikan BTR-50PK Korps Marinir yang telah menua dengan BTR-4. Ini adalah sebagai tambahan batch awal BTR-4 sebanyak lima unit yang dipesan Kementerian Pertahanan dari UkrOboronProm pada bulan Februari 2014 dan dikirim pada bulan September 2016.
Sejak Oktober tahun yang sama, Resimen Kavaleri 2/Marinir telah melakukan uji coba terhadap APC tersebut, termasuk uji coba di Cilandak, Jakarta Selatan. Di antara permasalahan yang muncul selama uji coba tersebut adalah bagian depan kendaraan terendam terlalu dalam saat BTR-4 dipacu dengan kecepatan penuh, ungkap pejabat KORMAR kepada IHS Jane pada akhir 2016.
Didorong dengan dua water-jet yang terletak pada setiap sisi di bagian bawah hull belakang platform, BTR-4 dapat mencapai kecepatan maksimal 10 km/jam di air. Kendaraan BTR-4 pesanan Indonesia dilengkapi dengan satu kanon otomatis ZTM-1 30 mm sebagai senjata utama dan satu peluncur granat otomatis 30 mm AGS-17.
Sumber : http://janes.com/