F-16 Viper Akan Berduel dengan Gripen-E dalam Kompetisi MMRCA India - Radar Militer

31 Agustus 2017

F-16 Viper Akan Berduel dengan Gripen-E dalam Kompetisi MMRCA India

Gripen-E
Gripen-E 

India tak henti-hentinya menggeliat untuk memodernisasi kekuatan perangnya. Setelah beberapa hari disibukkan dengan berita bahwa India kemungkinan akan merealisasikan pemesanan jet tempur omnirole Rafale dari Perancis untuk gelombang kedua, kali ini muncul berita bahwa India akan benar-benar merealisasikan program pengadaan MMRCA (Medium Multi Role Combat Aircraft) untuk menggantikan MiG-21 Bison.
Kementerian Pertahanan mengumumkan bahwa mereka akan merilis RFI (Request for Information) di awal September kepada Lockheed Martin selaku pembuat F-16 Viper dan SAAB Swedia yang memproduksi Gripen-E. Kedua pabrikan ini pernah berhadapan sebelumnya dalam kompetisi MMRCA yang lalu dibatalkan sepihak oleh pemerintah India.
Di luar informasi mengenai kemampuan tempur kedua kandidat, yang sebenarnya telah diuji secara intensif oleh para penerbang tempur India, penekanan dilakukan terhadap seberapa jauh kedua pabrikan mampu memenuhi inisiatif "Make in India" yang jadi salah satu prioritas Perdana Menteri Narendra Modi. Artinya, kedua perusahaan harus mendetailkan berapa persen transfer teknologi yang sanggup diberikan dan seberapa banyak komponen yang akan diproduksi di India sendiri.
Lockheed Martin yang menawarkan F-16 Viper Block 70, serupa dengan yang ditawarkan ke Indonesia, telah berpartner dengan konglomerasi Tata untuk menyiapkan fasilitas produksi komponen. Lini produksi F-16 di Texas juga sudah dibongkar dan saat ini dikumpulkan dan siap dikirimkan ke India, apabila memang negeri kari tersebut jadi meminang F-16, membuat India akan menjadi produsen F-16 di masa mendatang.
SAAB sendiri juga tak kalah garang dalam menjawab tantangan India ini. SAAB menjanjikan akan mendirikan Gripen Design Centre yang diisi oleh enjinir dan teknisi India, sehingga mereka bisa mendesain komponen atau modifikasi sesuai dengan kebutuhan dalam negeri sehingga usia pakai Gripen-E bisa panjang.
SAAB juga menjanjikan lini produksi di dalam negeri India, pusat perawatan radar dan sensor, serta lini perawatan berat, perakitan dan pengujian akhir. Pokoknya dari proses awal sampai akhir produksi Gripen-E dapat sepenuhnya dilakukan di India.
Kedua perusahaan akan diberi waktu tiga bulan untuk menjawab RFI dari pemerintah India dengan proposal lengkap bagaimana masing-masing perusahaan akan menyiapkan cetak biru produksi di India. Sementara itu, pemerintah India juga akan merilis EoI (Expression of Interest) bagi perusahaan domestik pemasok komponen yang tertarik untuk bergabung dalam jaringan rantai produksi.
Walaupun di atas kertas dan pemberitaan masing-masing perusahaan tampaknya akan all out, masih ada sejumlah isu yang menggantung, seperti teknologi kunci seperti radar, mesin, dan avionik yang tidak akan diberikan oleh produsen begitu saja. Seperti diketahui, baik Gripen-E maupun F-16 Viper Block 70 menggunakan komponen Amerika Serikat. Hal ini bisa menimbulkan hambatan bagi inisiatif produksi di dalam negeri. Kita tunggu saja kelanjutannya. (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb