Teleskop ExoAnalytic |
PT Telkom telah mengumumkan bahwa satelit Telkom 1 sudah tidak bisa dioperasikan lagi. Kini, muncul bukti baru yang mengindikasikan bahwa satelit tersebut mulai pecah berkeping-keping.
Debris (serpihan) satelit Telkom 1 tersebut tertangkap oleh salah satu teleskop milik perusahaan yang memantau objek geostationer Bumi yang berbasis di Amerika Serikat, yakni ExoAnalytic Solutions.
Dikutip KompasTekno dari ARS Technica, Kamis (31/8/2017), perusahaan tersebut menggunakan algoritma untuk me-review data dari 165 teleskop optik yang tersebar di penjuru Bumi. Algoritma tersebut mencari kejadian anomali.
Salah satu teleskop yang berada di Australia dilaporkan mendeteksi serpihan yang diduga berasal dari satelit Telkom 1.
"Terlihat banyak materi reflektif yang menyebar dari satelit itu," ujar CEO ExoAnalytic, Doug Hendrix dalam sebuah wawancara.
"Serpihan itu bisa jadi panel surya, bahan bakar, atau serpihan lain, kami belum bisa memastikan," kata Hendrix.
Sebelumnya, pada Rabu (30/8/2017) lalu, Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Alex Sinaga mengungkapkan satelit Telkom 1 yang sebelumnya mengalami gangguan, sudah tidak bisa digunakan.
Hal ini merupakan hasil investigasi yang dilakukan oleh Telkom bersama produsen Telkom 1, Lockheed Martin.
Lockheed Martin kemudian menyarankan agar PT Telkom mematikan (shut down) satelit Telkom 1, untuk menghindari adanya interferensi dengan satelit lain. Satelit Telkom 1 diketahui diluncurkan pada 13 Agustus 1999 dan diklaim memiliki usia desain 15 tahun.
Sumber : http://www.kompas.com/