AI AX308, Juara AASAM dan Andalan Sniper TNI dalam Operasi Pembebasan Sandera di Papua - Radar Militer

21 November 2017

AI AX308, Juara AASAM dan Andalan Sniper TNI dalam Operasi Pembebasan Sandera di Papua

AI AX308 (kiri)
AI AX308 (kiri) 

Seiring dengan selesainya operasi pembebasan sandera desa Kimbely dan Banti yang dilaksanakan dengan gilang-gemilang oleh satuan tugas TNI sehingga para prajurit mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa langsung dari Panglima TNI, detail-detail kecil pun bermunculan, seperti jenis senjata yang digunakan oleh para sniper, khususnya dari Raider dan Tontaipur.
Jika sebelumnya admin menurunkan HK416 dengan laras 20 inci, rupa-rupanya ada satu lagi senapan runduk yang digunakan oleh sniper Kostrad. Kali ini senjata yang digunakan murni senapan runduk alias sniper betulan, atau memang diciptakan untuk operasi pasukan khusus. Tipe senapan yang nampak dalam foto adalah Accuracy International AX308 buatan Inggris yang mengadopsi peluru .308 atau setara dengan 7,62x51mm NATO.
Jika pembaca masih ingat, AI AX308 adalah andalan tim penembak runduk TNI dalam kompetisi menembak kelas dunia AASAM 2017 dimana Indonesia keluar sebagai juara di kelas sniper dan juga menjadi juara umum. Senapan ini diciptakan untuk melanjutkan kiprah sang legenda AI Arctic Warfare Police dan Magnum. Jadi tidak salah bila kemudian AX308 diturunkan dalam tugas perburuan separatis OPM/KKB dan pembebasan sandera di Mimika-Tembagapura.
Varian AX308 yang diturunkan pun juga tidak main-main, yakni varian dengan peredam integral, atau seluruh larasnya adalah peredam suara. Varian khusus dari AX308 ini bisa menyamarkan dan menurunkan bunyi tembakan sehingga hanya setara dengan proyektil .22LR, dan musuh akan kesulitan menerka-nerka arah dan sumber datangnya tembakan. Dampak negatif dari penggunaan peredam suara integral ini adalah jarak efektif tembakan yang menurun.
AX308 sendiri dibangun dengan receiver yang menempel pada rangka dan sasis alumunium secara permanen, menghasilkan senapan yang sangat rigid dan akurat tanpa perlu proses bedding tradisional. Sasisnya sendiri dicetak menyatu dengan gagang pistol dan rumah magasen. Popornya sendiri didesain dengan model lipat, untuk memudahkan dibawa bermanuver.
Varian AX308 yang dipilih TNI AD adalah model dengan popor berbentuk L terbalik dengan bantalan bahu yang bisa disesuaikan panjangnya, serta bantalan pipi yang bisa disetel ketinggiannya menggunakan mur setelan, semua disesuaikan dengan postur penembaknya. Warna senapan yang dipilih adalah warna hitam dengan aksesoris polimer yang dilabur dengan lapisan Cerakote berwarna hijau.
AX308 dalam varian standar mampu menjangkau sasaran sejauh 800-1.000 meter dengan mudah di tangan seorang sniper berpengalaman. Untuk membantu menyesuaikan senapan dengan karakter penembak, beban tarikan pelatuk pada AX308 dapat dibuat lebih berat atau ringan hanya dengan menyetel baut di pangkal pelatuk, sesuai pilihan penggunanya.
AX308 dipasok dengan magasen berbahan baja dengan kapasitas 10 butir peluru. Pasokan peluru yang naik dari magasen ke kamar dibuat minim gesekan untuk mencegah perubahan bentuk peluru, yang dapat menyebabkan pengaruh negatif ke akurasi. Untuk melepas magasen tinggal mengungkit tuas yang terletak di depan pelindung pelatuk (trigger guard).
Bagian terbaik dari AX308, dan menjadi kunci dari akurasinya, tentu adalah pada sistem gerendel dan larasnya. Gerendel pada AX308 menggunakan model 3 kaki (lug) pengunci yang tebal untuk mengunci peluru di kamarnya. Untuk mengangkat gerendel pengokang hanya butuh ayunan ke atas sejauh 60 derajat. Tarikannya sudah pasti mantap tanpa gesekan berlebihan, dan juga tanpa goyang sama sekali sehingga apabila dibutuhkan tembakan kedua, maka gambar sasaran tidak akan bergeser jauh karena pengokangan. (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb