Amerika Serikat Ingin Tingkatkan Kerjasama Antar Angkatan Laut di Asia Tenggara - Radar Militer

25 November 2017

Amerika Serikat Ingin Tingkatkan Kerjasama Antar Angkatan Laut di Asia Tenggara

Kerjasama Antar Angkatan Laut
Kerjasama Antar Angkatan Laut  

Dalam hal pengaruh regional kawasan, Amerika Serikat jauh tertinggal dalam cara mereka meningkatkan hubungan dengan negara-negara di Asia Tenggara. Ambil contoh Filipina, pada saat mereka direpotkan dengan konflik di Marawi, hanya Rusia dan China yang benar-benar menyumbangkan senjata dalam jumlah yang bermakna. Amerika Serikat membantu pengintaian dan sedikit senjata, tetapi itupun ditentang Kongres.
Tidak mengherankan, dalam isu kawasan, Amerika Serikat tertinggal. Oleh karena itu, dalam suatu langkah putar balik, AL AS mengumumkan bahwa mereka akan meningkatkan kerjasama maritim antar Angkatan Laut kedua negara. Pernyataan ini dikeluarkan Laksamana Pertama Don Gabrielson, Komandan Grup Logistik Pasifik Barat dan Gugus Tugas 73.
AL AS berkaca dari pengalaman kunjungan kapal perang LCS-4 USS Coronado yang juga pernah beranjangsana ke Indonesia, dan kapal angkut cepat USNS Milinocket (EPF-3), USNS Fall River (EPF-4), dan USNS Brunswick (EPF-6). Yang diinginkan AL AS adalah agar kapal-kapal perangnya tidak sekedar mampir, tetapi juga bisa berlatih bersama dengan Angkatan Laut negara yang dikunjunginya walaupun singkat. Latihan bersama tersebut juga harus bisa dilakukan tanpa persiapan panjang dan njelimet.
Latihan singkat tersebut akan melengkapi program latihan tahunan seperti CARAT (Cooperation Afloat Readiness & Training) serta SEACAT (South East Asia Cooperation & Training). AL AS berharap dengan kunjungan dan latihan yang lebih sering akan memungkinkan peningkatan hubungan yang lebih erat, dan berdampak pada peningkatan hubungan diplomatik.
Komando AL AS saat ini sedang menyiapkan protokol dimana negara mitra dapat meminta atau mengundang AL AS dalam waktu singkat untuk berlatih berdasarkan sejumlah standar kegiatan baku yang disetujui oleh Amerika Serikat. Jadi bisa saja di masa mendatang, kapal-kapal perang AL AS yang sedang melewati Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) langsung diajak berlatih oleh TNI AL, walaupun mungkin terbatas pada manuver ringan.
Negara-negara yang akan didekati untuk latihan singkat bersama ini akan diumumkan kemudian, dan AL AS akan menggunakan dua jenis kapal itu yaitu LCS (Littoral Combat Ship) atau kapal perang pesisir, dan kapal ekspedisioner cepat untuk fungsi logistik. Kedua kapal ini dianggap lebih cocok untuk negara-negara Asia Tenggara yang infrastruktur Angkatan Lautnya relatif kalah kelas dan terbelakang karena hanya dilengkapi korvet atau fregat.
Selama ini, AL AS yang menyandarkan diri pada kapal perusak dan penjelajah, yang ukurannya tentu lebih besar. Biaya latihannya juga lebih murah, dan juga LCS maupun EPF bisa sandar di lebih banyak dermaga dan pelabuhan sehingga bisa berkunjung ke lebih banyak titik. AL AS saat ini sedang dalam proses meningkatkan kesiapan armada LCSnya yang semakin efisien dalam penggelaran. (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb