Kapal Perang Admiral Panteleyev Rusia |
“Rusia adalah sahabat Indonesia, yang akan datang menolong kalau Republik ini diancam oleh negara lain”, adalah salah satu manifesto dan jargon yang sangat diyakini kesahihannya oleh para penggemar alutsista Rusia. Setiap kali membuka forum atau media sosial, pernyataan senada seperti ini seringkali ditemukan. Penulis sendiri ambil positifnya saja, artinya banyak sekali yang memang ngefans dengan peralatan tempur Rusia dan negaranya sendiri.
Nah, untuk membuktikan kecintaan terhadap alutsista Rusia tersebut, jangan lewatkan kunjungan kapal perang Rusia yakni kapal perusak spesialis anti kapal selam kelas Udaloy yaitu Admiral Panteleyev dan kapal pendukungnya yaitu kapal BCM (Bantu Cair Minyak) Boris Butoma. Kedua kapal perang ini berasal dari Armada Pasifik Rusia yang bermarkas di Vladivostok. Kedua kapal tersebut saat ini sudah tiba di Tanjung Priok dan tengah mengadakan serangkaian kunjungan perwira ke TNI AL.
Admiral Panteleyev dan Boris Butoma akan mengadakan hari kunjungan publik atau public day besok, 29 November 2017 di pelabuhan JICT-2, pada pukul 10 pagi sampai dengan jam 4 sore. Pelabuhan JICT-2 bisa dicapai dengan jalur tol inner ring road yang mengarah ke jalan Yos Sudarso, terus ke arah Kolinlamil lalu belok ke kiri.
Admiral Panteleyev sendiri memiliki panjang 163 meter, lebar 19,3 meter, dan benaman 6,2 meter. Bobotnya mencapai 6.200 ton. Admiral Panteleyev sendiri merupakan kapal perusak kelas Udaloy kedua yang datang ke Jakarta, setelah sebelumnya Admiral Tributs datang pada pameran Indo Defence terakhir. Admiral Panteleyev dan Boris Butoma terakhir tercatat mengunjungi Filipina dalam rangka penyerahan bantuan senjata.
Sistem senjata anti permukaan pada Udaloy pun boleh dikata hanya dicukupkan untuk pertahanan diri belaka. Bentuk lambung dan superstruktur tidak berbeda jauh dengan Krivak, dimana Udaloy menggunakan desain standar Rusia dengan dua casemate meriam di depan, anjungan yang diapit oleh dua sel rudal, kemudian tiang-tiang radar, dua cerobong, dan di bagian belakang ada dua hangar helikopter yang bersisian untuk helikopter anti kapal selam Ka-27 Helix.
Pembaca bisa mengagumi meriam raksasa AK-100 DP yang terpasang pada dua kubah di haluan, masing-masing dengan satu laras meriam 100mm L70 A-214. Kubah di belakang posisinya lebih tinggi sedikit di atas kubah depan, untuk memberi ruang putar laras.
Setiap laras meriam dibungkus dengan jaket berisi air untuk pendinginan secara cepat, dan sistem pasokannya juga otomatis untuk memberikan kecepatan tembak maksimal. Kubah dari bahan baja yang menaungi meriam sanggup menampung dua drum amunisi berkapasitas 174 butir peluru per kubah.
Pesan admin, bawalah topi dan jas hujan karena cuaca tidak menentu. Kalau sambutan perwira di atas kapal Rusia terkesan dingin dan seadanya, itu adalah memang khasnya sambutan Rusia. Kalau dilarang berfoto di beberapa tempat pun, patuhi saja. Pembaca juga kemungkinan besar hanya diajak tur sampai di atas haluan dan lambung kapal, tapi tidak diperbolehkan masuk ke anjungan, beda dengan kunjungan kapal-kapal perang NATO yang ramah senyum dan terbuka. (Aryo Nugroho)
Sumber : https://c.uctalks.ucweb.com