Kapal Selam Argentina |
Kapal selam TR-1700 ARA San Juan milik Angkatan Laut Argentina yang sudah menghilang selama lebih dari satu minggu telah mengundang pencarian yang sangat masif. Amerika Serikat dan Inggris mengirimkan bala bantuan pesawat patroli maritime untuk membantu mencari kapal selam buatan Jerman yang sedang dalam misi patroli tersebut.
Perkembangan terbaru menyebutkan bahwa AL Argentina mengungkapkan adanya suara abnormal yang terdeteksi di Samudera Atlantik Selatan dekat area dimana kapal selam tersebut melaporkan posisi terakhirnya. Suara tersebut disebutkan konsisten, mirip, dan serupa dengan pola ledakan besar di bawah laut.
Data yang dimiliki oleh AL Argentina tersebut dikonfirmasi oleh organisasi CTBTO (Comprehensive Nuclear Test-Ban Treaty Organization) yang berpusat di Vienna, Austria. Pada hari Kamis CTBTO menyampaikan ke Pemerintah Argentina bahwa sistem monitor bawah lautnya juga mencatat suara-suara yang tidak biasa, di lokasi dimana ARA San Juan terakhir diketahui berada. Ledakan tersebut terdeteksi pada pukul 13.51 GMT (Greenwich Mean Time) pada hari dimana kapal selam dilaporkan hilang.
“Suara anomali, bersumber tunggal, pendek, sangat besar, dan bukan ledakan nuklir, konsisten dengan ledakan, tercatat oleh sistem kami,” ujar juru bicara AL Argentina Enrique Balbi dalam konferensi pers di ibukota Argentina, Buenos Aires. AL Argentina sebelumnya tidak membagi informasi ini kepada sejumlah tim penyelamat yang telah mengirimkan patroli udara dan laut untuk menemukan kapal selam tersebut dan 44 awaknya.
Pengumuman AL Argentina tersebut disambut dengan tangis dan ratapan di pangkalan AL Argentina Mar del Plata, dimana para keluarga dari awak yang hilang telah berkumpul dan menanti kabar dari suami, kakak, adik, dan ipar yang mereka cintai. Banyak pula yang langsung marah dan menyerbu perwira AL Argentina yang membacakan pengumuman tersebut. Dan nampaknya, semua harapan untuk menemukan awak kapal selam dan ARA San Juan dalam keadaan selamat telah berakhir.
Penyebab meledaknya kapal selam di bawah air dapat disebabkan oleh malfungsi sistem baterai dan mesin, atau yang lebih sering terjadi, ledakan dari sistem torpedo yang dapat menyebabkan kehancuran katastrofik. Presiden Argentina Mauricio Macri telah mengkritik AL Argentina dan cara mereka menangani krisis kapal selam yang hilang itu. (Aryo Nugroho)
Sumber : https://c.uctalks.ucweb.com