Ilustrasi |
Menyikapi tahun 2018, kita harus dapat membaca setiap situasi yang ada, agar mampu berpikir cepat dalam memutuskan dan mampu bertindak secara bijaksana. Untuk menyikapi hal tersebut, beberapa perhatian yang perlu diketahui dan pahami menyangkut kebijakan modernisasi Alutsista TNI AU yang terus diproses secara bertahap sesuai rencana strategis yang telah disusun.
Demikian amanat KSAU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP., yang disampaikan Waksau Marsdya TNI Yuyu Sutisna pada Apel Khusus Tahun Baru di Mabesau Cilangkap, Selasa (2/1). Yang diikuti oleh para Pati, Pamen, Pama, Bintara, dan Tamtama, serta Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dikatakan, modernisasi secara bertahap akan terus dipenuhi oleh pemerintah, sehingga harus disikapi dengan bijak dan benar. Kita harus mampu secara cepat beradaptasi dengan Alutsista baru dengan menjaga, merawat dan mengoperasikan sesuai Standard Operational Procedure (SOP), karena bila tidak waspada, alih teknologi dapat berakibat negatif terhadap keselamatan terbang dan kerja.
Kebijakan pemerintah di bidang reformasi birokrasi salah satu tujuannya untuk menata sistem manajemen sumber daya manusia di lingkungan TNI. Kebijakan pemerintah saat ini masih menerapkan zero growth policy dalam pengawakan organisasi militer. Kebijakan ini diambil untuk meningkatkan efesiensi dan efektiv itas anggaran TNI dalam rangka meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan prajurit serta untuk pembangunan alutsista TNI.
Bila dikaitkan antara kebijakan zero growth dengan perencanaan strategis pembangunan TNI Angkatan Udara ke depan, terdapat permasalahan yang harus diantisipasi secara dini. Kita harus mampu membangun dan mengelola sumber daya manusia yang tersedia saat ini sesuai dengan kebutuhan organisasi. Ke depan, setiap personel TNI Angkatan Udara harus benar-benar profesional di bidangnya dan mampu melaksanakan tugas secara maksimal, pinta KSAU.
Terkait dengan MEF hingga tahun 2024 mendatang, TNI Angkatan Udara telah merencanakan untuk meningkatkan kekuatan alutsista berupa penggantian pesawat tempur F-5 Skadron Udara 14 dan penambahan beberapa pesawat angkut serta helikopter.
Di tahun 2017, hasil kerja keras dapat mewujudkan zero accident, walaupun terdapat tiga incident, namun dengan profesionalisme yang baik disertai tekad dan keberanian personel yang mengawaki, serta lindungan Allah SWT peristiwa tersebut dapat terhindarkan dari kerugian yang lebih besar.
Disamping itu, TNI Angkatan Udara juga mencatat hasil kerja yang patut mendapat apresiasi dalam tugas OMSP, dengan keberhasilan melaksanakan operasi kemanusiaan lewat udara untuk operasi bantuan, baik di dalam maupun di luar negeri yang terkena bencana alam maupun akibat konflik suatu negara, seperti bantuan ke Bangladesh untuk pengungsi warga Rohingya.
Selain itu, TNI Angkatan Udara juga turut mengharumkan nama bangsa Indonesia dengan keberhasilan para prajurit Angkatan Udara dalam kejuaraan olah raga dari berbagai event internasional. Ini merupakan bentuk tanggung jawab kita kepada negara yang tentunya diharapkan membawa kebanggaan tersendiri bagi bangsa Indonesia, ungkap KSAU.
Sumber : https://tni-au.mil.id/