KCR-60M TNI AL |
Pada awalnya KCR-60M didesain sebagai kapal perang kecil dengan kelincahan tinggi dan daya pukul yang besar karena membawa rudal anti-kapal. Strategi hit and run diadopsi untuk kapal-kapal KCR-60 dengan memanfaatkan perlindungan pulau-pulau kecil untuk menyerang sasaran yang lebih besar.
KCR-60M pun diandalkan untuk menambal kekurangan masif atas armada kapal perang TNI AL yang mayoritas sudah uzur. Melalui kapal-kapal kecil seperti KCR-60M, Cita-cita dan strategi world class navy TNI AL dipupuk dalam hal kuantitas, bukan kualitas. Walaupun strategi fokus Poros Maritim dicetuskan Presiden Joko Widodo, nyatanya pembangunan alutsista khususnya TNI AL tetap saja mentok begitu-begitu saja, tak ada crash program yang berarti.
Namun nyatanya, kini strategi itupun hendak diubah lagi. HIS Jane (10/1) memberitakan bahwa KRI Sampari-628 yang baru saja menjalani naik dok di galangan PT PAL ternyata tidak lagi memiliki sistem kotak peluncur yang dipasang di buritan. Tadinya kotak peluncur tersebut terpasang bersilang melalui dudukan pedestal, dan mampu menyimpan dua unit rudal anti kapal C-705 buatan China.
Sebagai gantinya, KRI Sampari-628 malah memperoleh satu unit sistem kanon multi laras kaliber 30mm Type-630 atau NG-18 yang merupakan sistem senjata CIWS (Close in Weapon System) untuk menghalau rudal atau pesawat yang mendekat. Kanon ini terpasang di buritan, menempati posisi yang tadinya ditempati oleh RHIB (Rigid Hull Inflatable Boat).
NG-18 adalah kanon buatan Norinco China tiruan senjata Rusia AK-630, dan pada KCR-60M dilengkapi hanya dengan sistem TR-47C berupa radar pengendali tembakan plus penjejak optik dan radar pencari sasaran SR-47AG. Type 630 sendiri banyak dipakai TNI AL di kapal-kapal korvet Parchim yang telah selesai menjalani peningkatan kemampuan kedua.
Dengan jarak jangkau hanya 4.000 meter, NG-18 atau Type-630 sulit digadang untuk melibas kapal perang, karena kalibernya yang kecil. Tak habis memikirkan alasan kenapa kotak rudal yang merupakan senjata asasi sebuah Kapal Cepat Rudal (KCR) bisa dihilangkan begitu saja. Apakah memang KCR-60 hendak turun kasta hanya jadi kapal patroli saja? Apakah memang sebegitu tidak sanggupnya untuk mempersenjatai seluruh KCR-60M dengan rudal? (Aryo Nugroho)
Sumber : https://c.uctalks.ucweb.com