Pesawat Tempur F35A Pertama Jepang Berhasil Uji Coba di Atas Samudra Pasifik - Radar Militer

14 Januari 2018

Pesawat Tempur F35A Pertama Jepang Berhasil Uji Coba di Atas Samudra Pasifik

Pesawat Tempur F35A Pertama Jepang
Pesawat Tempur F35A Pertama Jepang 

Jepang bukan negara industri militer, tapi potensi besar sebagai pembuat berbagai peralatan canggih militer dengan teknologi modern sekali pun seperti pesawat tempur siluman F35A Jepang yang berhasil diujicoba November 2017.
"Jepang telah membuat pertama kali pesawat tempur domestik pertama F35A, pesawat tempur siluman mutakhir (stealth) yang mesinnya dibuat di Mitsubishi Heavy Industries, dan telah diuji coba melintasi Samudra Pasifik melalui pangkalan udara Misawa di perfektur Aomori pada bulan November lalu dan terbang ke daratan Amerika Serikat," ungkap sebuah sumber, Kamis (11/1/2018).
Tujuan uji coba adalah untuk mengkonfirmasi bagian terakhir dari uji coba di AS apakah pesawat yang diproduksi di Jepang memenuhi standar.
Kementerian Pertahanan berencana untuk membeli 42 unit pesawat siluman F-35A tersebut secara beruntun satu persatu masuk Jepang dimulai sejak akhir tahun 2017 lalu.
Setelah memeriksa di daratan Amerika Serikat, mesin pertama tersebut pindah ke Pangkalan Angkatan Udara Luke di Arizona State Amerika dan digunakan untuk pelatihan pilot Angkatan Pertahanan Udara yang dikirim ke lokasi tersebut.
Menurut pasukan AS di Jepang dan Kementerian Pertahanan, mesin pertama F35A, berpusat di Pabrik Komaki Minami pabrik Mitsubishi Heavy Industries yang ada di kota Toyama, perfektur Aichi.
Dari pangkalan udara Misawa Base tanggal 2 November 2017 untuk mengkonfirmasi keamanan, dan pada tanggal 6 November pesawat dilepaskan melintasi Samudera Pasifik karena pengisian bahan bakar udara dan tiba di Pangkalan Angkatan Laut Patuxent River Naval Base di Maryland, AS. Pilot militer AS menerbangkan pesawat tersebut.
F35A Ini memenuhi standar yang sama dengan pesawat yang diproduksi oleh perusahaan Lockheed Martin, yang merupakan pusat pengembangan, atau Biro Administrasi Kontrak Departemen Pertahanan yang kini sedang memeriksa pekerjaan pembuatan pesawat tersebut.
Konfirmasi status akhir pesawat di daratan Amerika Serikat ditargetkan hanya untuk mesin pertama saja.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb