Perbedaan antara Helikopter AS550 dan AS555 Milik Puspenerbad TNI AD - Radar Militer

08 Januari 2018

Perbedaan antara Helikopter AS550 dan AS555 Milik Puspenerbad TNI AD

AS555 Puspenerbad TNI AD
AS555 Puspenerbad TNI AD 

Rencananya bulan ini juga (Januari 2018-red), PT Dirgantara Indonesia akan menyerahkan enam unit terakhir helikopter ringan AS550/AS555 Fennec untuk Puspenerbad TNI AD. Sosok Fennec sendiri sudah tak asing di mata publik, sejak tahun 2014 helikopter serbu ringan yang multirole ini beberapa kali ditampilkan dalam pameran kemiliteran, namun ‘kebanyakan’ yang ditampilkan adalah AS550, varian single engine alias mesin tunggal.
Lantas apakah ada perbedaan antara AS550 dan AS555? Utamanya adalah beda jumlah mesin, AS550 mengusung mesin turboshaft tunggal Turbomeca Arriel 2D. Sementara AS555 (Fennec 2) mengusung dua mesin turboshaft Turbomeca Arrius 1A. Dengan perbedaan jumlah mesin, sudah barang tentu akan ada perbedaan pada spesifikasi. Namun dari sisi desain, sampai jumlah bilah baling-baling utama, antara AS550 dan AS550 terlihat identik, terlebih bila dilihat dari sisi depan dan samping, kedua varian helikopter produksi Airbus Helicopters ini begitu mirip.
Meski mirip, sebenarnya ada cara cepat untuk membedakan antara AS550 dan AS555, diantaranya adalah lubang exhaust alias knalpot. Di AS550 yang single engine hanya ada satu exhaust, sebaliknya di AS555 ada dua exhaust, jika dilihat dari sisi belakang, maka diantara keduanya akan nampak berbeda.
Khusus pesananan Puspenerbad, dari total 12 unit yang dibeli, enam unit adalah AS550 dan enam unit lainnya adalah AS555. Dari sisi perangkat avionik sampai persenjataan, bekal A550 dan AS555 TNI AD adalah serupa, yakni mengandalkan racikan pod SMB (Senapan Mesin Berat) FN HMP 12,7 mm dan peluncur roket FFAR. Untuk persenjataan sayangnya belum beranjak maju, pasalnya racikan dua senjata tersebut juga sudah melengkapi NBO-105. Meski sudah dilengkapi FLIR (Forward Looking Infrared), sayangnya tidak semua Fennec TNI AD dilengkapinya, persisinya hanya dua unit Fennec Puspenerbad yang dipasangi FLIR.
Berikut perbedaan kinerja mesin antara AS550 dan AS555
AS550 Fennec
  • Crew: 2
  • Capacity: 4 passengers
  • Length: 10.93 meter
  • Height: 3,34 meter
  • Empty weight: 1.220 kg
  • Max takeoff weight: 2.250 kg
  • Maximum speed: 246 km/h
  • Main rotor blade: 3
  • Tail rotor blade: 2
  • Range: 648 km
  • Service ceiling: 5.280 meter
  • Fuel capacity: 540 liter
  • Mesin: 1 × Turbomeca Arriel 2B turboshaft

AS555 Fennec 2
  • Crew: 2
  • Capacity: 4 passengers
  • Length: 10.93 meter
  • Height: 3,34 meter
  • Empty weight: 1.305 kg
  • Max takeoff weight: 2.540 kg
  • Maximum speed: 278 km/h
  • Main rotor blade: 3
  • Tail rotor blade: 2
  • Range: 694 km
  • Service ceiling: 6.096 meter
  • Fuel capacity: 730 liter

Kokpit Fennec dilengkapi dengan peralatan canggih dan berfungsi secara single control dan sanggup dioperasikan saat gelap karena dbekali dengan alat penglihatan malam. Perangkat navigasi yang ada di dalam kokpit mencakup GPS, VHF omni directional radio ranger dan instrument landing system (VOR/ILS), penentu arah dan target yang bekerja secara otomatis, dan masih banyak lainnya. Saat menerbangkan Fennec, pilot juga dapat memonitor kondisi mesin dan putaran rotor menggunakan layar khusus di dalam kokpit. (Gilang Perdana)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb