Militer China |
Sekitar 7.000 tentara China bersenjata berat diperintahkan untuk bersiap menghadapi perang setelah berkumpul bersama dengan kekuatan penuh. Perintah itu disampaikan langsung Presiden China Xi Jinping, kemarin.
Dari segi jumlah, tentara Beijng merupakan yang terbesar di dunia. Ribuan tentara itu melakukan parade militer di hadapan Presiden Xi. Parade itu berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara (Korut).
Xi, yang juga mengenakan perlengkapan tempur, mengatakan kepada sekitar 7.000 tentara pria dan wanita bahwa mereka tidak boleh takut mati atau takut mengalami kesulitan ketika melaksanakan perintah Partai Komunis.
“Militer harus menciptakan kekuatan elite dan selalu kuat, siap berperang, mampu bertarung dan pasti menang dalam rangka memenuhi tugas yang dianugerahkan oleh partai dan rakyat di era baru,” kata Xi.
“Di sini saya memberikan perintah; militer di semua tingkat harus memperkuat pelatihan dan persiapan perang,” lanjut pemimpin China tersebut.
“Militer harus terus melaksanakan pelatihan aktual dan bersama dalam kondisi tempur, dan terus melakukan pelatihan ketat sesuai dengan Outline for Military Training and Evaluation,” papar Xi.
”Militer harus mengadakan pelatihan dan kompetisi dengan partisipasi massa, memperkuat pelatihan yang disesuaikan dan adversarial, meningkatkan kemampuan tempur sesungguhnya, dan menguasai keterampilan untuk bertarung dan menang,” imbuh Xi.
Surat kabar yang dikelola Partai Komunis China, People's Daily, yang dikutip Sabtu (6/1/2018), melaporkan bahwa saat Xi Jinping mengumumkan perintahnya, ada tepuk tangan yang berkepanjangan dan bergemuruh.
Sementara itu, terkait krisis Korut, Kementerian Luar Negeri China menyambut dan mendukung upaya nyata untuk memperbaiki hubungan di semenanjung Korea setelah Korut dan Korea Selatan sepakat untuk mengadakan perundingan resmi minggu depan untuk pertama kalinya dalam dua tahun.
Juru bicara kementerian tersebut, Geng Shuang mengatakan bahwa perundingan yang kondusif akan memperbaiki situasi di semenanjung Korea dan menjauhkan situasi pada perang nuklir. (Muhaimin)
Sumber : https://www.sindonews.com/