Recep Tayyip Erdogan |
Turki menargetkan untuk memproduksi tank tak berawak untuk angkatan bersenjata Turki, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
"Kami akan melangkah lebih maju [setelah wahana udara tak berawak diproduksi dalam negeri] ... Kita juga harus mencapai kemampuan untuk menghasilkan tank tak berawak. Kami akan melakukannya," kata Erdogan pada sebuah pertemuan yang diadakan di kompleks kepresidenan di Ankara pada 21 Februari.
Lima tentara Turki baru-baru ini terbunuh dalam sebuah tank dekat daerah Sheikh Haruz di distrik Afrin, Suriah, tempat Turki melakukan operasi militer melawan People’s Protection Units (YPG) sejak 20 Januari.
"Hampir semua pengangkut lapis baja [yang beroperasi] di Afrin diproduksi di dalam negeri. Saya berterima kasih kepada rekan-rekan kita yang memproduksinya," kata Erdogan.
Presiden Turki berulang kali mengkritik beberapa negara asing karena diduga enggan menjual wahana udara tak berawak (UAV), baik yang bersenjata atau tidak bersenjata, dan menekankan bahwa sistem tak berawak dapat mengurangi korban jiwa.
Setelah pertemuan komite eksekutif Undersecretariat for Defence Industries (SSM) pada 31 Januari, sebuah pernyataan Kepresidenan Turki mengatakan bahwa "total 55 proyek senilai $ 9,4 miliar telah dievaluasi."
Komite memutuskan untuk menambahkan "sistem nasional buatan dalam negeri lebih lanjut" untuk membantu militer dalam "Operasi Olive Branch" di Afrin, Suriah.
Presiden Erdogan memimpin rapat komite eksekutif SSM untuk pertama kalinya setelah sebuah undang-undang darurat yang baru-baru ini mengumumkan bahwa SSM akan berada di bawah kendali penuh presiden, bukan Kementerian Pertahanan. Sebelum keputusan tersebut, komite tersebut diketuai oleh perdana menteri. (Angga Saja -TSM)
Sumber : hurriyetdailynews.com