Pasukan Baret Merah MVD Rusia |
1st Special Purpose Unit of The Internal Forces atau lebih dikenal dengan sebutan Vityaz, pasukan baret merah asal MVD (Kementrian Dalam Negeri Rusia) ini sangat brutal dalam proses latihan maupun seleksi. Pasukan ini didesain untuk bertempur di wilayah belakang garis pertahanan lawan dan menghadapi teroris, di luar tugas utama untuk patrol keamanan dalam negeri.
Vityaz dibentuk pada tahun 1991. Awalnya para anggota unit ini berasal dari OSNAZ yang dikenal memiliki keterkaitan erat dengan unit KGB Alfa Group. Pembentukan Vityaz berdasarkan pengalaman operasi tempur di Chechnya. Saat itu militan berhasil menguasai kantor pemerintahan dan menduduki sebagian Kota Gronzy pada November 1991. Unit OSNAZ pun ditugaskan untuk menghadapinya dan berhasil dengan gemilang. Berkaca dari pengalaman itulah maka diputuskan untuk membentuk Vityaz.
Menyandang status spetsnaz (pasukan khusus) membuat unit ini tidak bisa sembarangan menerima personel. Dibutuhkan penyaringan ketat untuk dapat menemukan operator pasukan khusus yang tepat. Para calon anggota Vityaz berlatih di pegunungan dingin dengan kadar oksigen yang sangat tipis. Para calon operator dikumpulkan dan diberikan pengarahan. Umumnya para kandidat sudah bersiap menghadapi tantangan seleksi yang terhitung tidak ringan.
Tahap pertama para calon operator ditugaskan untuk berlari sambil mengunakan kaska (helm tempur), body armor, dan senapan. Mereka berlari menempuh jarak hingga 25 kilometer. Selain itu medan yang tidak mudah terdiri dari tanjakan dan melintasi sungai. Rute yang mereka lalui pun memiliki banyak rintangan seperti medan ranjau. Para operator ditugaskan untuk membersihkan jalur yang akan mereka lalui dari ranjau yang sudah ditanam oleh para pelatih. Tidak berhenti sampai disitu, para pelatih menembakkan senjata dan meledakan bom untuk menggangu konsentrasi.
Para kandidat juga diminta untuk merangkak sejauh satu kilometer untuk menguji kekuatan mental dan pelatih meminta kandidat untuk melakukan jungkir balik sejauh 500 meter. Pelatih ingin melihat sejauh mana mereka dapat mengontrol emosi dalam keadaan genting serta daya tahan fisik para calon Vityaz.
Usai mencapai garis finish para kandidat diminta menembakkan senapan mereka ke arah udara. Jika mampu menembak dengan lancar, para kandidat berhak lolos ke tahap dua. Ujian ini didesain untuk melihat sejauh mana mereka bertanggung jawab terhadap senapan mereka.
Pada tahap dua, kandidat akan diminta menembak sasaran menggunakan beragam senjata seperti RPG-7, AGS-17, AK74M, dan pistol Stechkin.
Hanya kandidat yang meraih nilai tertinggi yang dapat lolos ke tahap 3. Kemampuan menembak diuji ketika para kandidat sudah mencapai batas akhir kemampuan mereka. Sehingga, disini para pelatih dapat melihat dengan jelas mana calon operator Vityaz sesungguhnya. Tahap ketiga merupakan tahap paling berat dari semua tahapan untuk menjadi seorang operator Vityaz.
Para kandidat diminta untuk bertarung tangan kosong dengan para pelatih dan senior mereka dari unit Vityaz. Kandidat harus mampu menerima tendangan dan tinjuan para pelatih selama 12 menit. Jika mereka terjatuh ataupun pingsan otomatis mereka akan gugur. Tidak sedikit para kandidat yang mengalami gegar otak, patang tulang dan tengkorak retak ketika menerima tendangan dan tinjuan para pelatih yang umumnya berbadan sangat besar.
Semua ini harus dilalui kandidat untuk dapat menggunakan baret merah dari unit Vityaz. Menjadi sebuah kebanggaan bagi para personel MVD yang telah menggunakan baret merah. Crimson beret adalah sebutan bagi para personel MVD yang berhasil lolos dari seleksi tangguh unit Vityaz. (Dwi Putra)
Sumber : angkasareview.com