CH-53K King Stallion |
Pabrikan helikopter Lockheed Martin-Sikorsky mulai menawarkan produk barunya berupa heli raksasa CH-53K King Stallion ke pasar internasional. Pelanggan pertama yang disasar adalah pengguna tradisional keluarga “Kuda Jantan” (CH-53A, CH-53D/G, dan CH-53E) lawas yakni Jerman, Israel, dan Jepang.
Negara asing pertama yang melirik CH-53K adalah Jerman. Negeri Bavaria ini sedang menyiapkan calon pengganti 110 unit heli CH-53G yang dioperasikan Korps Penerbangan Angkatan Darat Jerman sejak tahun 1971.
Untuk menghadapi pesaing lainnya yakni Boeing CH-47F, Sikorsky membuat kesepakatan strategis dengan perusahaan pertahanan Jerman Rheinmetall. Proyek pengadaan heli angkut berat sebanyak 40-45 unit ini ditaksir bernilai 4 miliar euro.
Sebelumnya, Korps Penerbangan Angkatan Darat Jerman telah meng-upgrade CH-53G-nya pada tahun 2011 bekerja sama dengan Eurocopter (Airbus Helicopters). Meski heli penggantinya baru akan masuk dinas tahun 2023, sebagian CH-53G akan terus dipertahankan hingga tahun 2030.
CH-53G milik AD Jerman ini telah teruji dalam perang. Heli ini dilibatkan dalam misi internasional di negara yang sedang berperang. Mulai dari Irak, Kosovo, Bosnia & Herzegovina, hingga terakhir di Afghanistan.
Calon pelanggan kedua yang telah menyatakan minatnya adalah Israel. Baru-baru ini Israel telah mengirimkan pilot beserta beberapa pejabat/perwira senior Angkatan Udara untuk menguji langsung heli CH-53K di negara asalnya, Paman Sam.
AU Israel membutuhkan sekira 24 heli angkut berat baru pengganti CH-53A miliknya. Seperti halnya di Jerman, CH-53K juga harus bersaing dengan CH-47F. Helikopter yang mendapat nama lokal Yasur (Petrel) ini pada tahun 2025 nanti usianya mencapai 50 tahun dan diharapkan sudah tersedia pengganti.
Pada tahun 1980-an, AU Israel menggandeng pabrik pesawat IAI (Israel Aircraft Industries) dan perusahaan teknologi tinggi Elbit Systems untuk meningkatkan dan memperbaiki armada Yasur. Proyek ini baru tuntas pada tahun 1997 dan memperpanjang masa hidup Yasur hingga tahun 2027.
Ditangan AU Israel (IDF), Yasur pertama kali dilibatkan dalam operasi militer dalam perang Yom Kippur tahun 1973 dan beberapa kali digunakan untuk penyerbuan membawa pasukan komando menerobos wilayah Lebanon dan Suriah.
Heli CH-53K sendiri saat ini masih menjalani uji intensif yang dilakukan bersama Sikorsky dan Marinir AS (USMC) sebagai calon pengguna pertamanya. USMC memesan sebanyak 200 unit dimana batch pertama pesanannya baru akan masuk dinas resmi tahun 2019 mendatang.
Heli berbadan bongsor ini terbang perdana tanggal 27 Oktober 2015. Heli yang ditangani 5 orang awak (2 pilot dan 3 gunner) ini berkapasitas 37 personel pasukan bersenjata. Muatan internal yang bisa dibawanya hampir 16 ton dan beban eksternal hingga 12 ton lebih.
Ditenagai tiga mesin General Electric GE38-1B turboshaft masing-masing berdaya 7.500 shp, kecepatan jelajah heli ini mencapai 200 km/jam dan maksimum 380 km/jam. Ketinggian terbang maksimum 3.380 m dengan jangkaun hingga 852 km. (Rangga Baswara)
Sumber : http://www.angkasareview.com/