Uragan-1M |
Setelah mengabdi selama 43 tahun sejak 1975 sistem peluncur roket multilaras (MLRS) BM-27 Uragan akhirnya harus tunduk oleh waktu. Begitu pula dengan BM-30 Smerch yang lebih muda beroperasi sejak 1987 juga harus dipurnabaktikan.
Kedua sistem roket artileri ini akan segera digantikan oleh Uragan-1M (Hurricane-1M) sistem peluncur roket multilaras buatan Splav State Research & Production Enterprise.
Pengembangan Uragan-1M sendiri sudah dimulai pada tahun 1995. Namun, setahun kemudian dihentikan karena masalah pendanaan. Perkembangan sistem ini agak lamban hingga akhirnya dapat diuji pada 2012 hingga 2015.
Selanjutnya tahun 2017 mulai dievaluasi oleh Angkatan Darat Rusia. Puas dengan kinerjanya, Uragan-1M pun akan segera diadopsi dalam waktu dekat antara 2018-2019.
Sistem roket artileri baru ini sangat efektif terhadap target wilayah, seperti konsentrasi pasukan dan kendaraan lapis baja, baterai artileri atau lapangan terbang. Tembakan salvo penuh dari satu peluncur Uragan-1M mencakup area seluas mulai dari 8 hingga 67 hektar tergantung dengan jenis roket yang digunakan.
Uragan-1M bisa membawa dua kotak tabung utama dengan pilihan utama roket diameter 300mm dari Smerch dan diameter 220mm milik Uragan lama. Kotak tabung (pod) peluncurnya hanya sekali pakai dan diganti satu paket setelah semua roket diluncurkan. Langkah ini untuk mempercepat penembakkan ulang.
Namun begitu, sistem pengisian roket ulang tetap disediakan sebagai alternatifnya meski membutuhkan durasi waktu lebih lama. Bertindak sebagai kendaraan isi ulang (reload) di lapangan adalah truk 9T249 yang dilengkapi derek khusus menggunakan sasis yang sama dengan truk peluncurnya yakni MZKT-7930 berkonfigurasi 8×8.
Awalnya kendaraan untuk Uragan-1M akan didasarkan pada sasis truk BAZ-6910 buatan Rusia untuk menggantikan truk ZiL-135LMP (BM-27) yang sudah tak diproduksi. Namun akhirnya truk MZKT-7930 yang lebih perkasa buatan negara pecahan Uni Sovit yakni Belarusia yang dipilih. Sebagai penghela, MZKT-7930 didukung oleh mesin diesel turbo YaMZ-846 berdaya 500 hp.
Uragan-1M dioperasikan oleh tiga awak yang duduk dalam kabin berbaju zirah untuk memberikan perlindungan terhadap serangan senjata kaliber ringan. Awaknya hanya butuh waktu sekitar tiga menit guna mempersiapkan Uragan-1M dapat melakukan penembakan. Baik dari dalam kabin langsung atau menggunakan remote dari jauh. Dibutuhkan waktu tiga menit pula untuk meninggalkan posisi setelah penembakan.
Bila menggunakan roket 300mm setiap pod berisi enam roket dan 15 roket bila menggunakan roket 220mm. Ini artinya hampir dua kali lipat BM-27 Uragan lama yang hanya membawa 16 roket. Uragan-1M mampu menembakkan roket-roketnya secara tunggal, sebagian, atau salvo penuh.
Roket standar 300mm panjangnya 7,6 m dan berat 800 kg dengan pilihan kepala hulu ledak tersedia berupa HE-FRAG, peledak berbahan bakar udara, pembakar, cluster dengan submunisi antipersonel, dan antitank yang dapat menyebar. Jangkauannya antara 70-90 km. Sebuah salvo penuh dari 16 roket 300mm akan melumat area hingga 67 hektar.
Sedang roket standar 220mm yang panjangnya 4,8 m dan berat 280 kg memiliki pilihan berupa hulu ledak untuk pelatihan, HE-FRAG, bahan kimia, pembakar, peledak berbahan bakar udara dan cluster berisi ranjau anti tank atau antipersonel. Jangkauan maksimum hingga 34 km, dengan tembakan salvo penuh dari 30 roket 220mm dapat membuat kerusakan penuh dalam area seluas delapan hektar. (Rangga Baswara)