MBDA Aster 30 |
Singapura baru-baru ini mengintegrasikan sistem MBDA Aster 30 dengan payung pertahanan udara negara tersebut, Menteri Pertahanan Singapura, Ng Eng Hen mengkonfirmasi dalam sebuah pidato kepada sebuah komite pertahanan di parlemen pada tanggal 2 Maret 2018.
"Langit kita akan lebih terlindungi dengan sistem senjata canggih," katanya. "Kami juga baru saja menambahkan sistem rudal permukaan-ke-udara Aster 30." Menteri pertahanan Singapura tersebut tidak menjelaskan secara detil, seperti mengenai jumlah sistem dan rudal.
Menteri Pertahanan Singapura mengumumkan pada 2013 bahwa Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF) akan memperoleh Aster 30 Air Defense System untuk membangun pertahanan berlapis untuk melawan ancaman diudara.
"Aster akan memungkinkan kita untuk menghadapi banyak ancaman secara bersamaan dan dari jarak yang lebih jauh," kata menteri pertahanan pada tahun 2013, menambahkan bahwa sistem baru itu akan melengkapi sistem pertahanan udara jarak dekat Spyder buatan Israel Aerospace Industries (IAI).
Aster 30 akan menggantikan sistem I-Hawk yang telah menua, yang memiliki jarak 40 km, yang dioperasikan oleh satu unit, 163 Squadron.
Rudal Aster 30 memiliki motor pendorong propelan padat tahap pertama yang akan dilepaskan setelah peluncuran sebelum fase mid-course. Rudal menggunakan panduan mid-course inersial, dengan update data untuk koreksi panduan dikirimkan dari pusat kontrol penembakan yang berada didarat melalui saluran data uplink radar multifungsi Arabel. Kecepatan maksimum rudal Aster 30 adalah 1,4km/detik. Aster 30 memiliki kemampuan untuk mencegat target di ketinggian dari 50 m sampai 20 km, dengan jangkauan operasional 3 sampai 120 km. (Angga Saja - TSM)
Sumber : armyrecognition.com