S-300 |
Rusia tidak melakukan pembicaraan dengan pemerintah Suriah tentang penyediaan sistem rudal ground-to-air S-300 dan tak berpikir bahwa Damaskus membutuhkannya. Komentar Moskow ini disampaikan ajudan Presiden Vladimir Putin, Vladimir Kozhin, setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berkunjung ke Moskow.
Kozhin merupakan ajudan Putin yang mengawasi bantuan militer Rusia untuk negara-negara lain. Komentarnya ini bertolak belakang dengan laporan dari sumber militer Moskow kepada surat kabar Kommersant beberapa waktu lalu yang mengklaim bahwa Moskow siap memasok S-300 ke Damaskus.
Pernyataan Kohzhin kepada harian Izvestia diduga kuat sebagai imbas dari lobi Netanyahu kepada Putin. Seperti diketahui, Netanyahu baru saja menemui Putin dan mengikuti parade militer Victory Day di Red Square, Moskow.
"Untuk saat ini, kami tidak berbicara tentang pengiriman sistem (pertahanan udara) modern," kata Kozhin ketika ditanya tentang rencana Moskow memasok S-300 ke rezim Suriah.
"Militer Suriah sudah memiliki semua yang dibutuhkan," ujarnya, yang dilansir Jumat (11/5/2018).
Padahal pada bulan lalu, militer Rusia mengisyaratkan akan memasok sistem rudal canggih itu kepada pasukan Assad setelah wilayah Suriah jadi langganan serangan jet-jet tempur Israel.
Bahkan, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada saat itu mengatakan bahwa serangan Israel telah menghilangkan kewajiban moral yang harus dimiliki Rusia untuk menahan pengiriman sistem rudal pertahanan canggih kepada Damaskus. Sedangkan sumber militer mengklaim pengiriman akana dilakukan dalam waktu dekat.
Israel seperti diketahui telah berulang kali membujuk Moskow untuk tidak menjual S-300 ke Suriah, karena khawatir akan menghambat kemampuan jet-jet tempur Tel Aviv untuk mencegah pengiriman senjata Iran kepada kelompok Hizbullah Lebanon.
Sementara itu, Media Rusia pada hari Jumat merilis sebuah video yang bersumber dari militer Israel tentang serangan jet-jet tempur Tel Aviv ke wilayah sekitar Damaskus pada Kamis dini hari. Video itu menunjukkan rudal-rudal Israel menghancurkan satu unit baterai sistem pertahanan udara Pantsir-S1 buatan Rusia. (Muhaimin)
Sumber : https://www.sindonews.com/