Ranpur 8×8 Rusia Boomerang |
Senjata khas suku Aborigin Australia sampai juga di Rusia. Pemilihan nama Bumerang (bumerang) untuk nama ranpur 8×8 mungkin sepintas cukup aneh, tetapi saat melihat sosoknya, anda bisa jadi setuju dengan saya: nama tersebut cocok dan memang melekat.
Bumerang 8×8 bisa jadi mengusung tugas maha berat dibanding kuartet yang lainnya: mengakhiri kedigdayaan dinasti kendaraan panser beroda ban BTR, yang varian akhirnya BTR-82A1 saja belum semuanya kebagian paket modernisasi di dalam AD dan AL Rusia.
Beda dengan BTR yang bentuknya ginuk-ginuk, Bumerang tampil tajam dan agresif, dengan garis-garis desain yang pasti dan mencerminkan kedinamisan. Kurang dan lebihnya, mirip seperti desain ranpur Barat terutama Perancis dengan generasi baru Project Scorpionnya.
Pabrikan VPK selaku pembuat Bumerang adalah pabrikan yang sama yang melahirkan lini BTR-60/70/80/82, jadi kurang lebih VPK sudah paham spek idaman dari AD Rusia. Request for Proposal sendiri sudah diserahkan AD Rusia pada 2011, tepat pada saat VPK baru melansir BTR-90 yang lalu dimatikan proyeknya.
Bumerang sendiri lahir dari desain yang sama sekali baru alias clean sheet design, sesuatu yang dipuji oleh pengamat Barat karena sudah puluhan tahun AD Rusia terjebak pada BTR yang itu-itu saja. Bumerang menampilkan layout kendaraan angkut pasukan/ tempur modern, dengan pintu palka buka belakang sebagai akses utama pasukan keluar.
Dibandingkan dengan saudaranya T15 dan Kurganets, Bumerang jelas ditujukan untuk produksi massal dalam mengisi batalyon infantri mekanis beroda ban yang ringan, cepat, dan efektif. Desainnya juga jauh lebih konvensional, tanpa gimmick seperti kapsul pelindung pada saudara-saudaranya.
Sebagai gantinya, Bumerang menggunakan V-shaped hull untuk membantu membuang energi ledakan ranjau ke arah samping apabila skenario terburuk terjadi. Bumerang juga diperkirakan dapat diproduksi lebih cepat, mulai tahun 2017 atau tiga tahun lebih cepat dari saudara-saudaranya.
Dari segi hull, Bumerang menampilkan bentuk hull dengan siluet T. Hidungnya dari samping berbentuk wedge melancip, dengan aksesoris berupa pemecah gelombang (fording plate) yang melipat ke arah dalam pada saat tidak digunakan. Hidung Bumerang dilapis dengan pelat applique, begitu pula pada sekujur tubuhnya.
Berbeda dengan T14/15 yang rapi, pelat applique pada Bumerang dipasang benar-benar bolt on, dimana anda bisa melihat lubang-lubang mur yang menempelkan setiap pelat ke kulit kendaraan. Daya proteksinya kemungkinan mampu menahan impak hantaman peluru 14,5mm tanpa kendala.
Sistem penggerak 8×8 yang menjadi modal utama Bumerang juga dibuat sederhana, dengan dua roda depan dibuat berdekatan, sedikit jarak, dan kemudian dua roda belakang yang dibuat saling berdekatan pula. Hanya dua roda depan yang bisa dibelokkan. Peredaman goncangan dipercayakan pada suspensi MacPherson strut di setiap rodanya, dan peredam kejut ganda di roda terdepan dan paling belakang.
Sama seperti ranpur Barat, Bumerang menggunakan konfigurasi mesin yang ditaruh di depan, sebelah kanan. Sebonggol mesin diesel turbocharger berdaya 500hp dicangkokkan ke tubuhnya, memberikan daya melimpah untuk Bumerang. Ranpur 8×8 ini berbagi mesin yang sama dengan platform Kurganets-25.
Duduk di sebelah kirinya adalah pengemudi, yang menggunakan satu vision block untuk melihat ke arah depan. Sama seperti BTR, Bumerang juga mempertahankan kemampuan amfibi berkat keberadaan dua waterjet di kiri-kanan belakang kendaraan.
Penumpang di dalam Bumerang duduk berhadap-hadapan, tidak lagi berpunggung-punggungan seperti pada keluarga BTR. Untuk keluar, tersedia pintu palka hidrolik yang membuka ke arah bawah. Di tengah pintu palka tersebut juga terdapat pintu ayun untuk keluar tanpa mengekspos sisi dalam kendaraan.
Untuk memastikan bahwa kondisi aman, Bumerang dilengkapi dengan beberapa kamera yang menghadap ke depan, belakang, kiri dan kanan dan seluruhnya dapat diakses pasukan maupun awak. Berbeda dengan BTR yang memiliki lubang penembakan (firing ports), Bumerang tampil bersih. Mungkin Rusia akhirnya menyadari bahwa menembak dari dalam kendaraan tidak memberikan akurasi yang memadai dan implementasinya juga sulit, karena harus menyiapkan firing apparatus untuk membuang asap sisa penembakan.
Sistem kesenjataan utama pada Bumerang diwakili dengan sistem OWS (Overhead Weapon System) bersandi Epoch buatan KBP Tula. Sebagian referensi lain menyebut nama OWS ini sebagai sebagai Bumerang-BM.
Sistem kubahnya dikendalikan dengan remote, tanpa komponen mekanik dan elektrik yang harus menjuntai menembus kubah, sehingga tidak menyita tempat di dalam kabin kendaraan. Sistem kubah Epoch memiliki tiga komponen senjata utama, yaitu kanon otomatis 30mm 2A42M, senapan mesin 7,62mm Pecheneg, dan dua tabung rudal Kornet-EM pada setiap sisinya.
Sistem Epoch tergolong canggih, dengan kemampuan hunter-killer. Juru tembak mengendalikan sistem optik berbasis kamera dan kamera termal pada modul di sisi kanan meriam utama. Sementara komandan memiliki sistem kamera panoramiknya sendiri yang bisa berputar 360 derajat. Akurasi dijamin jempolan karena sistem OWS Epoch sudah menggunakan tiang sensor meteorologi yang mampu mengukur suhu, tekanan udara, dan kelembapan dan memasukkannya ke dalam solusi penembakan.
Yang paling oke tentu saja apalagi kalau bukan Kornet ATGM, rudal andalan KBP Tula yang terbukti sukses menjagal MBT yang katanya terkuat di dunia, Merkava. Varian Kornet yang dipasang pada kubah Epoch sudah menggunakan varian EM, yang mampu meluncur secara independen tanpa panduan laser terus menerus alias fire and forget dengan jarak efektif 6-8km. (Aryo Nugroho)
Sumber : http://indomil.com/si-lincah-boomerang-generasi-terbaru-ranpur-8x8-rusia/