Satelit Militer Indonesia |
Ada kabar terbaru terkait proyek satelit komunikasi militer untuk TNI, hari ini Airbus Defence and Space (ADS) dikabarkan telah resmi menggandeng GigaSat ke dalam program kemitraan penyediaan kanal untuk layanan Skynet-nya. GigaSat akan menawarkan layanan Skynet sebagai bagian dari portofolio komunikasi mobile dan fly-away-nya kepada pasukan Tentara Nasional Indonesia yang area operasinya termasuk ke dalam kawasan Asia Pasifik.
Airbus Defence and Space bekerja sama dengan sejumlah penyedia jasa seperti GigaSat dalam sebuah skema kemitraan untuk menghadirkan layanan komunikasi satelit militer Skynet yang berketahanan tinggi di kawasan Asia Pasifik. Ini menyusul dialihkannya satelit Skynet 5A milik Airbus Defence and Space dari koordinat 6° Timur ke koordinat 95° Timur untuk memberikan cakupan X-band dan UHF berskala global di kawasan tersebut.
Dikutip dari siaran pers yang diterima hari ini (10/11/2016), Steve Mills, Head of Global Sales and Marketing untuk Skynet 5 di Airbus Defence and Space menyampaikan, “Kami telah bekerja sama selama bertahun-tahun dengan GigaSat, yang memiliki portofolio luas di bidang terminal satelit. Kerja sama ini akan memungkinkan GigaSat untuk menawarkan layanan Skynet kepada basis pelanggan terminal satelit mereka yang memang sudah kuat. Layanan tersebut terutama akan menggunakan satelit Skynet 5A yang baru saja direlokasi dan memungkinkan pengguna untuk mengoperasikannya baik di kawasan Amerika Serikat maupun Asia.”
Tom Cross, Business Unit Director untuk Ultra Electronics, GigaSat menambahkan, “GigaSat telah memiliki sejarah panjang di bidang penyediaan solusi perangkat keras terintegrasi kepada para pelanggan satelit komunikasi global kami. Kemitraan dengan Airbus ini akan memungkinkan kami untuk menyediakan pula layanan Skynet X-banddan UHF untuk pertama kalinya. Kami pun sangat gembira dapat menawarkan kapabilitas ini kepada pasar Indonesia, di mana kami telah memiliki hubungan yang kuat dengan pelanggan selama bertahun-tahun.”
Airbus Defence and Space menyelesaikan pengalihan satelit Skynet 5A ke koordinat 95° Timur di atas kawasan Asia Pasifik pada September 2015. Relokasi ini dilakukan untuk memperluas cakupan dan layanan konstelasi Skynet, dari 178 Barat hingga 163 Timur, meliputi kawasan Samudera Hindia dan bagian barat Pasifik. Jaringan Skynet kini telah menawarkan cakupan militer global, memperluas jangkauan layanan inti untuk militer Inggris Raya, dan meningkatkan kemampuan koalisi di kawasan.
Airbus Defence and Space memiliki dan mengoperasikan konstelasi satelit Skynet X-band yang terdiri atas delapan satelit dan jaringan darat untuk memberikan komunikasi Beyond Line of Sight (BLOS) kepada Kementerian Pertahanan Inggris Raya. Kontrak tersebut juga memungkinkan negara anggota NATO lainnya serta pemerintah sekutu seperti anggota komunitas five-eyes (selain Inggris Raya, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru dan Kanada) untuk menggunakan sistem Skynet untuk meningkatkan layanan yang telah mereka miliki.
Sebelumnya dalam siaran pers menjelang Indo Defence 2016, pihak Airbus Defence and Space menyebutkan bahwa jenis satelit yang diadopsi untuk satelit komunikasi militer Indonesia adalah Eurostar E3000. Eurostar E3000 adalah model satelit generik yang umum digunakan sebagai penjunjang komunikasi sektor sipil dan militer. Satelit ini menggunakan bahan kimia, sistem propulsi bi-propelan untuk menyesuaikan arah orbit dengan perangkat tambahan plasma propulsion system (PPS). E3000 dikenal sebagai satelit komersial pertama yang menggunakan baterai Lithium ion. (Gilang Perdana)
Sumber : http://www.indomiliter.com/