Jet Tempur AL AS |
Sekitar dua pertiga dari total pesawat jet tempur F/A-18 Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS) dilaporkan tidak bisa terbang, karena tidak ada dana yang cukup untuk memperbaikinya. Banyak pesawat-pesawat jet tempur yang bermasalah itu sedang menunggu suku cadang baru.
Laporan dari Defense News mengungkap data banyaknya jet tempur AS yang bermasalah itu. Menurut laporan tersebut, AL AS memiliki 1.700 pesawat dan helikopter, termasuk di dalamnya jet tempur, pesawat patroli dan pesawat angkut.
Dari jumlah itu, 62 persen pesawat jet tempur F/A-18 melayani militer. Kemudian, 27 persennya tak bisa terbang dan berada di pangkalan utama. Sedangkan 35 persennya lagi juga tidak bisa terbang karena menanti perbaikan dan suku cadang baru.
“Selain itu, tidak cukup dana untuk memperbaiki armada kapal,” bunyi laporan itu. “AL tidak bisa mendapatkan uang untuk menggerakkan layanan, dan sekitar USD440 juta diperlukan untuk membayar pelaut.”
Menurut John Venable, seorang peneliti senior untuk kebijakan pertahanan di Heritage Foundation, juga mengungkap masalah pada sebagian besar pesawat jet tempur AL AS. ”Itu akan membawa mereka beberapa tahun untuk reparasi, memperbarui, dan memperbaiki F/A-18 yang dalam kondisi dicadangkan,” katanya, seperti dikutip Washington Freee Beacon, semalam (11/2/2017).
“Mereka tidak bisa mengejar, bahkan jika kantor administrasi (Presiden) Trump memberi mereka semua uang yang dibutuhkan,” lanjut Venable.
Wakil Kepala Operasi Angkatan Laut AS Laksamana William Moran juga mengeluhkan kondisi peralatan tempur itu kepada Komite Angkatan Bersenjata Parlemen AS. ”Untuk berbagai alasan, galangan kapal dan depot penerbangan berjuang untuk mendapatkan kapal dan pesawat terbang melalui periode pemeliharaan tepat waktu,” katanya.
”Hal ini telah menjadi jelas bagi saya bahwa kesiapan keseluruhan AL telah mencapai tingkat terendah dalam waktu bertahun-tahun,” keluh dia.
Sumber : https://www.sindonews.com/