Pulau Thitu alias Pag-asa |
Filipina telah memulai pembangunan fasilitas militer di sebuah pulau yang mereka kuasai demi menegaskan klaim Manila atas kawasan lalu lintas strategis di perairan sengketa Laut Tiongkok Selatan (LTS). Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana, pada Selasa (7/11).
“Kontraktor telah membangun tempat pendaratan di tepi pantai di Pulau Thitu alias Pag-asa, pulau terbesar dari sembilan pulau yang dikuasai Filipina di Kepulauan Spratly,” kata Menhan Lorenzana.
Ditambahkan oleh Lorenzana bahwa alasan pembangunan tempat pendaratan itu untuk mempermudah proses pembangunan di pulau itu seperti pembangunan landasan udara dan dermaga bagi perahu nelayan.
Tiongkok mengklaim sebagian besar kawasan perairan LTS dimana sejumlah negara seperti Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga mengklaim kepemilikan atas sebagian kawasan perairan sengketa LTS. Tiongkok telah membangun sejumlah pulau buatan dan fasilitas militer di LTS, dan kapal keruk Tiongkok kabarnya saat ini terlihat tengah beroperasi dekat Pulau Thitu. Rtr/I-1.
Sumber : http://www.koran-jakarta.com
“Kontraktor telah membangun tempat pendaratan di tepi pantai di Pulau Thitu alias Pag-asa, pulau terbesar dari sembilan pulau yang dikuasai Filipina di Kepulauan Spratly,” kata Menhan Lorenzana.
Ditambahkan oleh Lorenzana bahwa alasan pembangunan tempat pendaratan itu untuk mempermudah proses pembangunan di pulau itu seperti pembangunan landasan udara dan dermaga bagi perahu nelayan.
Tiongkok mengklaim sebagian besar kawasan perairan LTS dimana sejumlah negara seperti Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga mengklaim kepemilikan atas sebagian kawasan perairan sengketa LTS. Tiongkok telah membangun sejumlah pulau buatan dan fasilitas militer di LTS, dan kapal keruk Tiongkok kabarnya saat ini terlihat tengah beroperasi dekat Pulau Thitu. Rtr/I-1.
Sumber : http://www.koran-jakarta.com