AL China |
China dilaporkan berencana untuk meningkatkan kehadiran militernya di luar negeri dengan membangun pangkalan angkatan laut asing kedua di Pakistan. Berita itu muncul di tengah gesekan antara Amerika Serikat (AS) dan Paksitan, dengan Washington membekukan dana keamanan untuk Islamabad.
Setelah mendirikan fasilitas angkatan laut asing pertama di Djibouti pada bulan Agustus tahun lalu, tepat di sebelah pangkalan Pentagon, Beijing sekarang mungkin berusaha untuk mendapatkan pijakan di Pakistan. China berencana membangun pangkalan luar negeri kedua di dekat Gwadar - sebuah pelabuhan strategis Pakistan yang penting di Laut Arab, menurut sumber yang dekat dengan Angkatan Darat China, seperti dikutip oleh South China Morning Post.
Sumber anonim mengatakan kepada media itu bahwa angkatan laut akan mendirikan sebuah pangkalan di dekat Gwadar karena kapal militer memerlukan layanan spesifik yang tidak dapat disediakan oleh fasilitas komersial yang ada.
"Pelabuhan Gwadar tidak bisa memberikan layanan khusus untuk kapal perang. Ketertiban umum bisa kacau. Ini bukan tempat yang bagus untuk melakukan dukungan logistik militer," kata sumber tersebut.
"China perlu mendirikan pangkalan lain di Gwadar untuk kapal perangnya karena Gwadar sekarang adalah pelabuhan sipil," kata analis militer yang berbasis di Beijing Zhou Chenming seperti dikutip Russia Today dari surat kabar tersebut Minggu (7/1/2018).
Zhou mengatakan bahwa fasilitas angkatan laut yang terpisah di dekat Pelabuhan Gwadar diperlukan untuk memelihara kapal perang dan memberi mereka dukungan logistik.
Awal pekan ini, Kolonel Angkatan Darat AS Kolonel Lawrence Sellin berbicara mengenai niat Beijing untuk membangun pangkalan angkatan laut luar negeri baru di Pakistan dalam sebuah editorial yang diterbitkan oleh situs web Daily Caller. Sellin mengatakan bahwa pertemuan baru-baru ini antara perwira tinggi perwira tinggi China dan Pakistan mengindikasikan bahwa fasilitas tersebut akan dibangun di semenanjung Jiwani antara Gwadar dan perbatasan Iran.
Pada bulan Juni, Pentagon dalam sebuah laporan tahunan menyebutkan mengenai perkembangan militer China bahwa Beijing dapat meluncurkan pangkalan militer di Pakistan. Laporan tersebut kemudian dibantah oleh Beijing, dengan kementerian luar negeri menyebutnya sebagai spekulasi dan menuduh Washington mengabaikan fakta tersebut.
Gwadar adalah pelabuhan laut dalam yang terletak kurang dari 50 mil sebelah timur perbatasan Pakistan-Iran di provinsi Balochistan. Pelabuhan ini dikembangkan oleh investor China sebagai bagian dari Koridor Ekonomi China-Pakistan yang ambisius senilai USD62 miliar dan telah menangani barang komersial dari China sejak November 2017.
Proyek bernilai miliaran dolar ini bertujuan untuk menciptakan jaringan jalan, kereta api, dan jaringan pipa, untuk memperluas jaringan perdagangan dan transportasi dan meningkatkan pengaruh ekonomi di Asia tengah dan selatan. CPEC juga menjadi inti inisiatif Belt and Road China yang lebih besar, yang menghubungkan China ke Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.
Laporan mengenai China yang berencana membangun pangkalan angkatan laut di Pakistan datang saat Presiden AS Donald Trump memulai tahun ini dengan mengecam Islamabad karena diduga menyembunyikan teroris, yang mengancam akan mengurangi bantuan keamanan ke negara tersebut, yang berjumlah sekitar USD1 miliar per tahun. Sementara AS telah membekukan bantuan USD255 juta tahun lalu ke Pakistan, penangguhan tersebut juga dapat mempengaruhi sekurang-kurangnya USD900 juta dana dukungan koalisi (CSF) yang diotorisasi untuk Pakistan pada tahun fiskal 2017.
Langkah tersebut memicu kritik keras di Islamabad. Menteri Pertahanan Khurram Dastgir Khan bersumpah akan "berdarah dingin" menanggapi niat untuk menahan bantuan ke Pakistan. (Berlianto)
Sumber : https://www.sindonews.com/