TNI AL Resmi Bubarkan Satrol Koarmada dan Satkamla Lantamal |
Dalam sebuah langkah reorganisasi struktur dan kekuatan besar, TNI Angkatan Laut seperti diberitakan oleh CNN (22/1) melikuidasi atau membubarkan Satuan Kapal Patroli Komando Armada RI Kawasan (Barat dan Timur) dan Satuan Keamanan Laut Pangkalan Utama (Lantamal) TNI AL. Reorganisasi ini bertujuan untuk penguatan dan desentralisasi kekuatan sehingga Lantamal TNI AL lebih bergigi dan bertaji.
Peresmian reorganisasi tersebut dilakukan dalam upacara hari ini, Senin 22 Januari, yang dipimpin oleh KSAL Laksamana TNI Ade Supandi di Dermaga Sunda Komplek Satuan Koarmabar 1, Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Bertindak sebagai Komandan Upacara adalah Kolonel Laut (P) Johannes Djanarko Wibowo yang menjabat selaku Komandan Satuan Amfibi Koarmabar.
Sebagai tindak lanjut atas reorganisasi tersebut, TNI AL membentuk Satuan Kapal Patroli Pangkalan Utama TNI AL atau Satrol Lantamal, yang tugasnya melaksanakan pembinaan kemampuan tempur unsur-unsur organik di bawahnya agar mampu melaksanakan operasi keamanan laut dalam rangka penegakan hukum di wilayah kerja Lantamal.
Seluruh aset dari Satrol Koarmada didistribusikan ke 14 Lantamal yang ada di seluruh Indonesia, sehingga diharapkan tiap Lantamal memiliki unsur pemukul dan daya deterens yang kuat, mampu melakukan penegakan hukum aspek laut serta mengantisipasi gangguan keamanan laut ataupun memberikan bantuan SAR apabila ada kecelakaan laut di wilayahnya.
Penambahan kekuatan ke Lantamal tersebut diwujudkan dalam distribusi kapal-kapal patroli (nomor lambung kepala 8) yang tadinya di Satrol Koarmada ke Satrol Lantamal. Lantamal yang tadinya hanya memiliki KAL atau kapal patroli TNI AL dan kapal Patkamla jadi memiliki kapal perang dengan daya gempur dan manuver tinggi.
Diharapkan dengan adanya desentralisasi kekuatan ini, maka efektivitas dan efisiensi TNI AL akan meningkat terutama mampu memproyeksikan kekuatan dalam waktu singkat ke seluruh wilayah Indonesia, dibandingkan dengan harus memberangkatkan kapal dari Satrol yang bermarkas di Armada, yang belum tentu dekat dengan lokasi gangguan. (Aryo Nugroho)
Sumber : https://c.uctalks.ucweb.com