Kementerian Pertahanan Turki, pada Jumat (11/10/2019), mengonfirmasi tentara pertama mereka tewas selama operasi militer terhadap pasukan Kurdi di Suriah timur laut. Ankara mulai menginvasi wilayah Suriah sejak Rabu lalu dengan operasi yang diberi nama "Operation Peace Spring".
"Kawan kami meninggal pada tanggal 10 Oktober saat Operation Peace Spring dalam bentrokan dengan teroris (PKK-YPG) dari Partai Pekerja Kurdistan—Pasukan Bela Diri Kurdi-Suriah," kata Menteri Pertahanan Hulusi Akar dalam sebuah pernyataan yang dilansir Sputniknews.
Operation Peace Spring |
Kementerian Pertahanan Turki melaporkan bahwa jumlah "teroris PKK-YPG" yang dinetralisir selama operasi militer mencapai 277 orang.
Pada hari Kamis, militer Turki mengakui telah menyerang 181 target Kurdi dalam serangan ofensif dan telah menewaskan sedikitnya 219 milisi PKK-YPG.
Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam pengumumannya mengatakan Operation Spring Peace bertujuan untuk menciptakan zona aman di dekat perbatasan Suriah-Turki, membersihkan "teroris" di wilayah tersebut dan memastikan pemulangan yang aman bagi para pengungsi Suriah yang saat ini ditampung di Turki.
Wilayah di sisi perbatasan Suriah-Turki saat ini dikendalikan oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin milisi Kurdi. Namun, SDF dianggap Ankara berafiliasi dengan PKK. Sedangkan PKK sendiri telah dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh Turki.
Sementara itu, media lokal melaporkan invasi Turki telah menyebabkan belasan warga sipil tewas dan ribuan orang meninggalkan rumahnya. Menurut SDF, serangan Ankara juga menghantam sebuah penjara tempat para militan Islamic State atau ISIS ditahan dan dijaga para pasukan Kurdi.(Muhaimin)
Sumber : https://international.sindonews.com