Wajib Militer di Korea Selatan |
Salah satu kewajiban warga negara di Korea Selatan (Korsel) yang tidak boleh dihindari adalah wajib militer (wamil). Program negara tersebut dimaksudkan agar pemuda di negara asal K-Pop memahami dasar-dasar kemiliteran. Dengan begitu jika negara dalam keadaan genting, kekuatan dari warga sipil bisa diandalkan selain dari unsur militer.
Meski demikian, tidak mudah bagi kaum muda di sana untuk mengikuti program ini. Banyak dari mereka yang stress dan sebisa mungkin menghindari. Tidak ada pengecualian untuk mengikuti agenda ini bagi warga Korsel. Namun bagi sebagian kecil warga yang memiliki keadaan khusus, diperbolehkan untuk tidak mengikuti wamil.
Dikutip dari Tribun Travel, ada beberapa fakta menarik terkait wamil di Korsel. Berikut di antaranya:
- Bagi pria yang mengikuti wamil, usia mereka berada di antara 20 sampai 30 tahun.
- Warga Korsel diperbolehkan untuk tidak mengikuti wamil jika didapati dirinya mengalami cacat atau cedera fisik. Selain itu tidak ada kewajiban untuk wamil jika seseorang berprofesi sebagai ilmuwan.
- Wajib militer menjadi tidak wajib bagi pria di Korsel jika dirinya menjadi tumpuan atau tulang punggung keluarga dalam mencari nafkah. Mereka yang sudah menikah juga boleh meninggalkan kewajiban ini.
- Rentang waktu yang bisa dihabiskan peserta wamil sekira 2,3 sampai 2,5 tahun. Lamanya waktu wamil ini menjadikan pemuda di sana ingin menghindarinya.
- Melepaskan kewarganegaraan adalah sebuah langkah yang bisa dilakukan untuk menghindari wamil. Namun konsekuensinya cukup berat, orang tersebut tidak dapat memperoleh kewarganegaraannya kembali. Meski begitu tidak sedikit warga Korsel yang mengubah kewarganegaraannya.
- Bagi warga yang tinggal di luar negeri namun tetap menjadi warga negera Korsel, tetap harus mengikuti wamil jika dipanggil. Di Korsel muncul anggapan bahwa pria yang belum ikut wamil tidak bisa dikatakan pria sejati.
Sumber : http://sidomi.com/488155/6-fakta-tentang-wajib-militer-di-korea-selatan/