Pemberontak Filipina Sandera 6 Pelaut Vietnam - Radar Militer

13 November 2016

Pemberontak Filipina Sandera 6 Pelaut Vietnam

Pemberontak Filipina
Pemberontak Filipina

Kelompok bersenjata dilaporkan telah menculik enam pelaut asal Vietnam dan menembak seorang lain, ketika sebuah kapal barang dicegat di perairan Filipina oleh gerombolan Abu Sayyaf, yang bermarkas di pulau wilayah selatan negara itu. Demikian pernyataan Dinas Patroli Penjaga Pantai Filipina pada Jumat (11/11).
Kapal barang tersebut menuju Kota Davao, wilayah lain di Provinsi Mindanao, Filipina selatan, namun dicegat saat melewati Selat Basilan oleh 10 pria bersenjata.
“Seorang awak kapal tertembak dan telah diungsikan menuju rumah sakit setempat,” kata Komandan Dinas Patroli Penjaga Pantai untuk wilayah Zamboanga, Filipina, Jerome Cayabyab.
Menurut Cayabyab, nasib tawanan itu tidak jelas setelah mereka dipindahkan ke kapal lebih kecil dan lebih cepat.
Atas penculikan terhadap nelayan yang merupakan warga negaranya, Kementerian Luar Negeri Vietnam hingga saat ini belum mengeluarkan pernyataan apapun.
Penculikan ke-2
Peristiwa itu adalah penculikan kedua di Filipina selatan dalam sepekan. Abu Sayyaf, kelompok garis keras bersumpah setia kepada kelompok Islamic State (ISIS), pada Senin (7/11) menyatakan telah menculik seorang warga negara Jerman.
Dalam insiden yang terjadi awal pekan itu, pihak militer Filipina menyatakan bahwa seorang perempuan ditemukan tewas dan jasadnya ditinggalkan di kapal pesiar kecil di lepas pantai dekat Basilan. Perempuan itu diyakini sebagai istri dari sandera berkewarganegaraan Jerman tersebut.
Serangan terakhir kepada kapal dagang terjadi hanya beberapa jam setelah para pemimpin Filipina dan Malaysia menyepakati rencana kerja sama militer di perbatasan mereka untuk menghentikan pembajakan.
Pemberontak Abu Sayyaf sejak Maret mencegati kapal tunda berkecepatan rendah yang menarik kapal tongkang bermuatan batu bara di perairan dekat perbatasan Malaysia dan Filipina, menahan puluhan tawanan yang bekerja sebagai pelaut berkewarganegaraan Indonesia dan Malaysia.
Mekipun secara resmi kelompok tersebut menjalankan misi separatisme sesuai agenda Islam, mereka menjadi lebih mendalami taktik kebanditan yang telah terbukti sangat efektif dalam memperoleh uang tebusan dengan jumlah besar.
Beberapa sandera melarikan diri, namun para pengamat mengatakan bahwa dalam kasus itu mereka kebanyakan ingin mendapatkan uang tebusan.
Abu Sayyaf memenggal kepala dua sandera berkewarganegaraan Kanada pada tahun ini.
Sampai saat ini, terdapat 16 sandera Abu Sayyaf, yang terdiri atas seorang berkewarganegaraan Belanda, seorang warga Jerman, lima Malaysia, dua Indonesia, dan tujuh Filipina. Ant/Rtr/I-1
Sumber : http://www.koran-jakarta.com/pemberontak-filipina-sandera-6-pelaut-vietnam/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb